Minggu, 14 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Bitcoin Berpotensi Melanjutkan Momentum Bullish di Februari 2023, Tapi Tetap Berhati-hati

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Kebijakan The Fed yang telah menaikkan suku bunga hingga tujuh kali telah berhasil menekan tingkat inflasi Amerika Serikat (AS) yang mulai melandai ke level 6.5% pada Desember 2022. Investor akan mencermati tingkat inflasi AS pada Januari 2023.

Pengumuman tanggal 14 Februari 2023 nanti dengan harapan inflasi dapat kembali melandai.

Meredanya inflasi AS mendorong harga aset kripto Bitcoin dan Ethereum menguat signifikan. Masing-masing 40% dan 30%. Penguatan juga diikuti dengan mayoritas aset kripto lainnya.

Kenaikan pada Januari 2023 ini memang cukup mengejutkan. Mengingat secara data historis sejak tahun 2014 – 2022, Bitcoin cenderung bearish di setiap Bulan Januari.

Selain itu, total kapitalisasi keseluruhan pasar aset kripto juga menguat hingga menyentuh US$ 1,09 triliun yang juga merupakan level tertinggi dalam 24 pekan terakhir.

Kenaikan tersebut terjadi setelah The Fed menaikan suku bunga 25 basis poin 4,5%-4,75%. Kenaikan suku bunga tersebut sesuai dengan ekspektasi pasar dan lebih rendah dari kenaikan sebelumnya yang mencapai 50 basis poin.

Kenaikan suku bunga yang lebih rendah dapat menjadi sentimen yang positif bagi pergerakan pasar aset kripto. Pergerakan Bitcoin di setiap bulan Februari cenderung bergerak positif. Dengan kenaikan rata-rata di sebesar 12.11% dari tahun 2014 – 2022.

Baca juga: Asosiasi Blockchain Indonesia, Pemerintah dan Pelaku Mengupas Roadmap Blockchain dan Kripto di Indonesia

Pergerakan harga aset kripto menguat 2,89% pada sepekan terakhir pada sepekan terakhir (30 Januari – 3 Februari 2023).

Tercermin dari tingkat kesulitan penambangan Bitcoin (mining difficulty) yang telah mencapai titik tertinggi pada hari Ahad (29/1), naik sekitar 4,68% dari 37,59 triliun pada menjadi 39,35 triliun (periode 16 Januari – 30 Januari).

Mining difficulty adalah angka yang mewakili daya komputasi yang diperlukan untuk menambang satu Bitcoin, yang diperbarui kira-kira setiap dua pekan.

Mining difficulty menjadi lebih sulit ketika lebih banyak penambang memasuki jaringan dan lebih mudah ketika miners keluar dari jaringan.

“Kami melihat pada Februari ini Bitcoin berpotensi untuk melanjutkan momentum bullish. Walau berpotensi naik, kami mengimbau investor untuk tetap mengikuti perkembangan pasar mengingat aset kripto adalah salah satu instrumen investasi dengan volatilitas tinggi,” terang Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha, Senin (6/2).

Sesuaikan gaya investasi Anda dengan profil risiko masing-masing. “Terapkan strategi take profit dan memanfaatkan fitur stop loss di Ajaib Kripto untuk meminimalisir kerugian saat berinvestasi,” ujar Panji. (iwa)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER