Senin, 25 Maret 2024
FINTECHNESIA.COM |

Mendapat Dukungan Regulator, PT INTI Catatkan Pencapaian Kinerja Terbaik dalam Satu Dekade

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Setelah menjalankan program strategis transformasi total bertajuk INTI Reborn, PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) (PT INTI) mulai mencatatkan pencapaian terbaik dalam satu dekade terakhir.

“Alhamdulillah, upaya kita untuk back on track mulai terlihat. Salah satunya melalui overachieving revenue konsolidasi tahun 2022 hingga 103% dari RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan). Angka ini pencapaian tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir,” ungkap Direktur Utama PT INTI (Persero), Edi Witjara, Senin (6/2).

PT INTI telah mempertajam portofolio bisnis lima tahunan yang dirumuskan dalam sebuah program komprehensif bertajuk INTI Reborn. Selain restu dari pemegang saham, program strategis Perusahaan inipun telah mengantongi keberpihakan dari sejumlah kementerian dan lembaga terkait.

Targetnya, transformasi total dengan sokongan para pemegang keputusan itu akan memuluskan pencapaian target agresif yang telah dicanangkan dalam kurun waktu 2022-2027. Termasuk agenda penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) pada tahun 2025.

Pencapaian kinerja dibarengi penurunan beban usaha hingga 23% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Hingga peningkatan Net Income sebelum other comprehensive income (OCI) sebesar 13% dibanding dengan tahun 2021.

Bahkan di awal tahun 2023, lanjut Edi Witjara, perseroan sukses mencatatkan perolehan pada aspek Pendapatan Konsolidasi mencapai 120,94% dibandingkan dengan target RKAP 2023. Serta laba kotor induk pada Januari 2023 tumbuh sekitar 74% secara year on year.

Catatan kinerja Perseroan inipun diperkuat pula dengan perolehan sejumlah proyek berskala nasional.

  • Pembangunan sistem cloud dalam rangka penyiapan infrastruktur pengamanan siber di Indonesia.
  • Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) saat itu, Jenderal Andika Perkasa menugaskan INTI menyuplai belanja produk dan solusi demi menggenjot tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sektor pertahanan pada tahun anggaran 2023.
  • Pengadaan “intibook” oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Ristek
  • Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di 65 lokasi dengan total kapasitas daya sebesar 485 kWp.
  • Produksi perangkat set top box INTI DVBT2 untuk pasar retail dan proyek analog switch off (ASO) Kementerian Komunikasi dan Informatika.

§ Penggarapan proyek bisnis eksisting seperti OSP, Refurbished, dll yang akan terus diperluas ke seluruh telecommunication company di Indonesia.

“Indikasi positif perbaikan ini adalah dikantongi kredit modal kerja dengan besaran yang signifikan. Hal ini menandakan perusahaan sedang berusaha menyiapkan pendanaan proyek-proyek di masa depan,” papar Edi Witjara.(kai)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER