Jumat, 22 Maret 2024
FINTECHNESIA.COM |

Mendorong Inklusi Keuangan dengan Pinjaman Produktif 

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Menurut data Kementerian Koperasi dan UMKM, pinjaman bank kepada UMKM hanyalah 20% dari total pinjaman bank. 

Bank hanya menyalurkan Rp 293,66 triliun dana kredit usaha rakyat (KUR) kepada UMKM selama periode Januari hingga 25 Oktober 2022. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan negara-negara lain seperti Malaysia dan Thailand. Di keduanya, angka pinjaman UMKM lebih dari 40% dari seluruh pinjaman nasional.

Daniar Ahmad Nurdiyanto, perwakilan dari Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Jawa Barat, menyampaikan, UMKM di Jawa Barat berkembang pesat. 

Tercatat ada 4.5 juta pelaku UMKM namun baru sekitar 20% yang sudah go digital. Dinas KUK terus mendorong agar lebih banyak UMKM yang mengadopsi solusi-solusi digital sebab banyak manfaat dari transformasi teknologi bagi UMKM seperti peningkatan pemasukan dan perluasan pasar digital.

Salah satu alasan rendahnya pinjaman UMKM adalah sistem pencatatan keuangan yang belum optimal. Walhasil, UMKM menjadi kategori peminjam dana yang berisiko tinggi. 

BukuWarung, sebagai aplikasi keuangan lengkap untuk UMKM, telah membantu ribuan pengusaha mengembangkan usaha mereka melalui pilihan-pilihan pinjaman dari mitra terpercaya.

“Kami percaya bahwa menyediakan opsi pinjaman yang terpercaya dan mudah dipakai untuk merchant kami merupakan bagian dari mendukung terciptanya inklusi keuangan untuk UMKM,” kata Romy Williams, VP Strategic Partnership, Compliance and Legal BukuWarung, Ahad (19/2)

Dengan berkolaborasi bersama platform pendanaan digital bagi UMKM yang berizin dan diawasi Otoritas Jasa KeOJK, BukuWarung menyalurkan Rp 350 miliar pinjaman kepada lebih dari 6.000 merchant selama tahun 2022. 

Baca juga: BukuWarung dan PNM Mendorong Digitalisasi UMKM

Merchants kami menggunakan pendanaan tersebut untuk memenuhi berbagai kebutuhan mereka seperti pengadaan barang, biaya pemasaran dan menambah stok penjualan hingga membayar sewa lokasi,” tambahnya.

Sementara itu, sebagai mitra BukuWarung, Modalku menawarkan produk pendanaan dengan limit hingga Rp 50 juta kepada seluruh pengguna BukuWarung. Bunga variatif, menyesuaikan dengan portofolio bisnis dan rekam jejak usaha para pelaku UMKM. 

“Modalku berharap berkontribusi untuk mendukung BukuWarung menyediakan pendanaan yang aman dan terpercaya bagi UMKM. Terutama di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu seperti saat ini,” ucap Sri Ayu Puspasari, Business Development Senior Manager Modalku.

Eka Nur Frihatin, perwakilan dari Fungsi Pelaksanaan Pengembangan UMKM (FPPU) Bank Indonesia (BI) Jawa Barat mengatakan. walaupun dilanda pandemi dan kontraksi ekonomi, tetapi BI yakin dengan go digital, pelaku UMKM dapat terus berkembang dan bertumbuh. 

Dengan menggunakan solusi digital, UMKM berkesempatan untuk mendapat credit point yang dapat memudahkan mereka mendapat akses pembiayaan.

Sementara itu, Kepala Bagian Kemitraan dan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Daerah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jawa Barat, Iman Kadarusman Nugraha, menyebutkan, digitalisasi UMKM perlu dilakukan, termasuk untuk bertransaksi dan mendapat akses pada permodalan.

OJK sangat mendukung perkembangan platform digital, khususnya dalam rangka transformasi digital bagi pelaku UMKM sehingga UMKM bisa meningkat dan naik kelas, salah satunya dengan hadirnya BukuWarung. 

“Namun kami juga perlu melindungi konsumen dari hal-hal seperti kejahatan digital melalui penguatan ketentuan maupun pelayanan pengaduan konsumen. Kegiatan seperti hari ini yang terus mengedukasi dan mensosialisasikan pentingnya transformasi digital untuk UMKM,” ucapnya. (kai)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER