Rabu, 27 Maret 2024
FINTECHNESIA.COM |

BNI Berpeluang Menggarap Pertumbuhan Ekonomi Baru di Afrika

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Bank BNI berpeluang besar mengembangkan potensi bisnis skala global, salah satunya di Afrika. Menurut proyeksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), benua ini akan menjadi tujuan investasi di masa depan dengan pertumbuhan ekonomi yang mumpuni.

Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri (Sekjen Kemenlu), Cecep Herawan menyampaikan, Kemenlu memiliki misi menyasar pasar potensial dan memperkuat jaringan di Afrika. Menurutnya, BNI bersama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lain bisa bersinergi untuk menggarap proyek strategis di wilayah tersebut melalui kerja sama pemerintah dengan badan usaha atau Public Private Partnership (PPP).

BUMN hadir bersama baik melalui pembiayaan, konstruksi, dan jasa lainnya. Sebagai gambaran, tahun lalu BNI mampu mendorong peningkatan angka perdagangan sebesar 76,7%. Dan satu-satunya Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yang cukup luas jaringannya secara internasional. 

Bank berlogo angka 46 ini memiliki delapan kantor cabang di luar negeri. “Kita bisa berpartisipasi aktif bersama di forum internasional,” paparnya, Ahad (5/3). 

Hubungan Kemenlu dengan BNI terjalin cukup lama. Sehingga bisa menyatukan visi untuk mengupayakan pembangunan infrastruktur di ASEAN dan Indo-Pasifik.

Hal ini berkaitan dengan pengembangan infrastruktur hijau atau green infrastructure, digital transformation, dan innovative financing yang sejalan dengan program BNI.

Cecep mencatat, terdapat 266 proyek multilateral senilai US$ 238 miliar. Serta 140 proyek bilateral senilai US$ 71,4 miliar khusus dengan Indonesia.

Baca juga: Bank BNI Kucurkan Sustainability Linked Loan US$ 32 Juta ke Gunung Raja Paksi  

“Ini peluang besar di mana BNI bisa menjadi pemain utama di dalamnya. Target kami pada akhir Agustus pekan kedua, kita sudah punya list concret project hasil akhir Keketuan ASEAN, di sini kolaborasi kita menjadi sesuatu yang baik,” tegasnya.

Cecep menyebutkan, BNI sangat proaktif mengembangkan program di luar negeri yaitu Diaspora Loan yang diluncurkan bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo dan pembinaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Sementara Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar mengatakan, meskipun perkembangan geopolitik dunia dan kebijakan moneter ekonomi global dapat menimbulkan tekanan pada kinerja perbankan.

Melihat peluang yang ada, maka masih banyak area yang perlu dikembangkan = melalui sinergi dan kolaborasi lintas segmen, divisi/satuan dalam melakukan eksekusi bisnis.

“Kondisi perekonomian dunia akan semakin penuh tantangan pada tahun 2023 ini. Namun kita berharap semua bisa dilalui dengan penuh kesiapan dan kehati-hatian,” ucap Royke.

Komisaris Utama BNI, Agus Martowardojo menambahkan, Indonesia tetap optimistis bisa melewati tantangan peekonomian dunia.

Indonesia adalah salah satu dari sedikit negara yang mampu mengakselerasi pertumbuhan. Didukung fundamental ekonomi yang relatif baik, pulihnya permintaan masyarakat dan kinerja positif ekspor komoditas. (nin)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER