Ancaman Krisis Pangan
Dari rangkaian FGD yang dilakukan, ditemukan fakta bahwa situasi pangan global memang sedang tidak baik-baik saja.
Dunia sedang dihantui ancaman krisis pangan global yang secara langsung maupun tak langsung tergambarkan pada situasi di kawasan-kawasan utama pertanian.
Baca juga: Distribusi Pangan, Perum Bulog Jalin Kerjasama dengan GoMart
Pada tingkat global, ketidakpastian produksi pangan ini terjadi lantaran terjadi perubahan iklim yang ekstrem dan lahan untuk tanaman pangan terus terjadi penyusutan luasan dan degradasi kualitas.
Misalnya, populasi yang terus meningkat signifikan, sementara volume produksi pangan penuh dengan ketidakpastian.
Selain itu, tensi politik dan keamanan yang panas dan masih adanya proteksionisme dan hambatan nontarif juga menganggu distribusi pangan global.
Di dalam negeri, Indonesia juga menghadapi permasalahan pangan yang cukup pelik.
Baca juga: Menjelang Ramadan, Bank Mandiri Bagi Dividen Rp 24,7 Triliun
Jumlah penduduk juga terus meningkat signifikan, dan pada 2045 diperkirakan mencapai 319 juta jiwa.
Di saat yang sama, terus terjadi alih fungsi lahan pertanian secara masif.
Lahan yang tersisa pun kualitasnya terus mengalami penurunan sehingga defisit pangan dalam negeri bukan hal yang mustahil bisa terjadi.
Masalah lain yang menjadi temuan dan sebenarnya telah lama menjadi momok adalah seringnya terjadi instabilitas dan disparitas antara pasokan dan harga pangan baik antarwilayah maupun antarwaktu.
Baca juga: Duh, Kebocoran Data Layanan Pemesanan Makanan Online
Ini situasi yang tidak hanya merugikan petani di tingkat hulu, tapi juga memberatkan konsumen di tingkat hilir.