Minggu, 14 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Kongsi Pendanaan DEG, Yunfeng Capital, HighLight Capital dan East Ventures ke Etana

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Salah satu perusahaan biofarmasi Indonesia, PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana), mendapatkan investasi putaran baru. Pandanaan dipimpin oleh DEG. Lalu Yunfeng Capital, HighLight Capital dan East Ventures. 

Pendanaan putaran ini untuk lebih memperkuat pipeline dan portfolioperusahaan di bidang onkologi. Dan menjadi produsen bahan baku obat biologi. 

Etana berkomitmen membangun kapasitas produksi  dengan kandungan lokal tinggi. Dan teknologi tinggi untuk mammalian cell sebagai bahan obat monoclonal antibodies. Saat ini, Etana berfokus pada produksi biofarmasi lokal untuk platform mRNA, protein, dan monoclonal antibodies.

“Etana sebagai startup biofarmasi Indonesia, erupaya untuk menyediakan produk biofarmasi berkualitas tinggi, terjangkau dan inovatif. Etana berupaya untuk mengatasi tantangan akan penyakit kanker dan penyakit yang mengancam jiwa lainnya di pasar Asia Tenggara termasuk vaksin,” ujar Nathan Tirtana, Presiden Direktur Etana, pekan lalu.

Pandemi COVID-19 menunjukkan sistem kesehatan Indonesia yang masih lemah. Sehingga mendesak semua pemangku kepentingan dalam ekosistem untuk menghadirkan solusi yang cepat dan inovatif untuk mengatasi krisis. 

“Kami yakin Etana unggul dalam menghadirkan produk biofarmasi berkualitas tinggi, terjangkau, dan inovatif di Asia Tenggara, bersama dengan East Ventures mengambil peran aktif dalam memberdayakan industri ini lebih jauh,” kata Willson Cuaca, Co-Founder dan Managing Partner East Ventures.

Baca juga: East Ventures Paparkan Rekap 2022 dan Prospek 2023

Etana menjadi perusahaan farmasi pertama di ASEAN yang memiliki teknologi mRNA. Teknologi mRNA merupakan platform pengembangan vaksin yang fleksibel. Sehingga dapat merespon dengan cepat kebutuhan akan produk biofarmasi yang inovatif dan fleksibel untuk penyakit kanker, vaksin dan lainnya. 

Untuk pengembangan vaksin baru dengan teknologi mRNA, hanya butuh waktu singkat yaitu kurang lebih dalam waktu dua bulan produk vaksin tersebut dikembangkan dan siap masuk ke Fase Uji Klinik.

Etana memproduksi vaksin Covid-19 dengan platform mRNA. Vaksin  ini telah mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia (BPOM),  ketetapan halal dari LPOM Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan sertifikat halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama RI. 

Etana akan memproduksi bevacizumab biosimilar, obat antibodi monoklonal anti-VEGF rekombinan manusia untuk pasien kanker di Indonesia. Produk itu sendiri telah memenuhi standar keamanan dan khasiat obat yang ditetapkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia pada Juni 2022, baik dari segi kualitas produk maupun proses produksi.

Selain itu, Etana memproduksi Erythropoietin (EPO), ini untukpengobatan dialisis. Selanjutnya, perusahaan berencana mengembangkan platform adenovirus untuk produksi vaksin. Produksi tersebut ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan rencananya akan diekspor ke pasar ASEAN dan beberapa negara lain. (nin)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER