Rabu, 24 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Penyaluran Kredit Perbankan di Februari 2023 Tumbuh 10,64% Menjadi Rp 6.375,3 Triliun 

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Stabilitas sektor jasa keuangan tetap terjaga. Kinerja intermediasi lembaga jasa keuangan (LJK) meningkat dan permodalan serta likuiditas di level yang memadai. Demikian hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 29 Maret 2023

Di sektor perbankan, kredit perbankan pada Februari 2023 tumbuh sebesar 10,64% year on year (yoy).  (Januari 2023: 10,53 persen yoy) menjadi Rp 6.375,3 triliun. Pertumbuhan itu lebih bank dibandingkan Januari 2023 yang meningkat 10,53% yoy. 

“Penguatan kredit tersebut utamanya ditopang oleh kredit investasi yang tumbuh 13,01% yoy. Secara month to month (mtm), nominal kredit perbankan Februari 2023 meningkat 1,02% mtm atau naik sebesar Rp 64,44 triliun,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, dalam jumpa pers secara daring, Senin (3/4). 

Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) pada Februari 2023 tumbuh sebesar 8,18% yoy menjadi Rp 7.989 triliun. Meningkat dibandingkan Januari di Angka 8,03% yoy. Giro dan deposito sebagai main driver.

Kondisi tersebut mendukung terjaganya kinerja likuiditas perbankan. Antara lain tercermin dari rasio-rasio likuditas yang berada di atas treshold

Baca juga: Penyaluran Kredit Perbankan di Agustus 2022 Tumbuh 10,62%

Rasio Alat Likuid/Non- Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) pada Februari 2023 masing- masing tercatat sebesar 129,58% (Januari 2023: 129,64%) dan 29,09% (Januari 2023: 29,13%), jauh di atas ambang batas ketentuan masing-masing sebesar 50% dan 10%. 

Adapun, Liquidity Coverage Ratio (LCR) dan Net Stable Funding Ratio (NSFR posisi Desember 22) masing-masing sebesar 244,2% dan 140,42%. Jauh di atas ambang batas ketentuan masing-masing sebesar 100%.

Risiko kredit di Februari 2023 terjaga. Rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) net perbankan sebesar 0,75%. Turun dibandingkan Januari 2023 mencapai 0,76%. Sedangkan NPL gross sebesar 2,58%, turun dari Januari 2023 di angka 2,59%. 

Kredit restrukturisasi Covid-19 pada Februari 2023 terus mencatatkan penurunan menjadi Rp427,7 triliun, di Januari 2023:Rp435,74 triliun. 

Jumlah debitur yang terus menurun menjadi 1,93 juta.Di Januari 2023: 2,02 juta nasabah.

Di sisi permodalan, Capital Adequacy Ratio (CAR) industri perbankan di level yang cukup tinggi dan menguat menjadi sebesar 26,1%. Meningkat dari Januari 2023 25,88%. (kai)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER