Selasa, 16 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Kecerdasan Buatan Semakin Marak, Bisa Menggantikan Peran Manusia?

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Banyak perusahaan teknologi raksasa dunia sudah menerapkan kemampuan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) agar dapat membantu pekerjaan mereka. Seperti Google, Apple, Microsoft, Tesla, Meta (Facebook).

AI untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi. Sehingga, dapat meminimalisir kemungkinan human error.

Yohan Limerta, CTO dan Co Founder Cakap menjelaskan, sebagai perusahaan
EdTech, pihaknya sangat adaptif terhadap berbagai macam teknologi, termasuk AI.

Namun, untuk tahap teknologi ini sampai menggeser fungsi manusia, masih banyak elemen lain dalam memproses data yang tidak bisa digantikan. Menurut dia, setiap manusia memiliki sudut pandang, ideologi, pemahaman yang berbeda dalam menerima sebuah informasi.

Manusia juga memiliki pembuatan keputusan yang berbeda-beda dalam menentukan mana yang benar dan salah.

Saya melihat, kecerdasan buatan ini akan menjadi salah satu pelengkap yang membantu dalam pembuatan keputusan ataupun pengembangan ide,” tutur Yohan, dalam rilis ke FinTechnesia, pekan lalu.

Salah satu kecerdasan buatan yang sedang ramai dibicarakan adalah ChatGPT. Ini adalah produk perusahaan Amerika Serikat (AS) OpenAI.

Kecerdasan yang ditawarkan berupa chatbot yang dapat melakukan berbagai tugas. Mulai dari menulis berbagai naskah/copywriting (pidato, surat) hingga penerjemahan dan proofreading.

Namun muncul pertanyaan, benarkah hasil yang dikerjakan oleh AI tersebut dapat diandalkan sehingga dapat menyaingi produk yang dihasilkan oleh manusia? Atau apakah produk kecerdasan buatan dapat menggantikan peran berbagai profesi yang dikerjakan manusia?

Julian Rinaldi, copywriter pada EdTech Cakap mengungkapkan, fenomena
penggunaan kecerdasan buatan bak dua sisi mata uang. Bisa menjadi pesaing baru yang menawarkan kecepatan dan ketepatan, tapi bisa menjadi alat yang sangat berguna dalam menunjang pekerjaan.

Baca juga: Kebutuhan Kecerdasan Buatan Melanda Berbagai Sektor

“Kalau dibilang merasa terancam sih untuk saat ini belum. Walau menawarkan kecepatan, AI seperti menghilangkan unsur emosi yang biasanya diisi oleh
seorang copywriter di setiap tulisan yang diproduksi,” ujar Julian.

Menurut Julian, pada akhirnya kecerdasan buatan tidak perlu menjadi ancaman. Namun bisa dimanfaatkan membantu seorang copywriter ke depan.

Dari segi linguistik, sejumlah guru bahasa Inggris pada platform edtech Cakap mengungkapkan kekhawatiran yang muncul atas semakin populernya penggunaan AI bisa sangat dimengerti. Namun tidak perlu menyikapinya secara berlebihan.

“Ketika revolusi Industri di tahun 1760, manusia mulai diperkenalkan dengan mesin. Sebagai dampaknya, ekonomi meningkat. Itu tidak selalu buruk,” ujar Putri Maharani, Guru Bahasa Inggris Cakap.

Di luar isu itu, masih ada hal teknis. Seperti belum terdaftarnya ChatGPT/OpenAI sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik Kementerian Komunikasi dan
Informatika (Kominfo).

Sesuai Peraturan Menteri Kominfo Nomor 10 Tahun 2021 atas Perubahan Peraturan
Menteri Kominfo Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penyelenggara Sistem Elektronik Lingkup Privat yang mengatur semua Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE), wajib bagi PSE (termasuk OpenAI/ChatGPT) mendaftarkan produknya untuk dapat terus bisa diakses atau mengembangkan layanannya di Indonesia.

Jika terus beroperasi tanpa terdaftar, maka yang terberat adalah operasi AI yang selama ini berjalan akan diblokir di Indonesia.

Dengan semua concern yang disorot pengguna maupun pekerja yang erat tugasnya dengan dikerjakan oleh AI, dapat disimpulkan, masih banyak yang perlu dikembangkan dari segi teknis dan penyempurnaan fungsi sistem pada sisi AI.

Namun, sudah menjadi fakta juga, semakin maju perkembangan zaman, tentunya menuntut sebuah perubahan.

Sebagai manusia, sudah sepatutnya kita harus terus mengasah diri, terus belajar dan tidak boleh berhenti melakukan upskilling. Sehingga, peran dan kontribusi yang kita berikan tidak bisa digantikan, bahkan oleh AI sekalipun. (jun)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER