Sabtu, 23 Maret 2024
FINTECHNESIA.COM |

Tembus Tertinggi Hingga US$ 30.000, Ini Dua Faktor Pendorong Harga Bitcoin   

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Pertama kali sejak 10 Juni 2022, Bitcoin menembus level psikologis US$ 30.000. Ini melanjutkan reli sejak awal 2023 dan melonjak lebih dari 80%. 

Beberapa sentimen positif mendorong harga tertingginya di tahun 2023. seperti tindakan beberapa negara yang telah mempertimbangkan alternatif penggunaan mata uang US Dollar serta menjelang data Indeks Harga Konsumen (IHK) Amerika Serikat bulan Maret yang akan dirilis pada Rabu pekan ini (12/4). 

Pasar aset kripto mulai bergerak naik pada Januari 2023 setelah melihat data tingkat inflasi Amerika Serikat yang mulai turun sejak akhir tahun 2022. Melandainya inflasi ini memberikan harapan adanya kebijakan pelonggaran kebijakan moneter oleh The Federal Reserve di tahun 2023. 

Bitcoin kembali mendapatkan momentum pada akhir Maret menyusul krisis kesulitan likuiditas yang menerpa Silicon Valley Bank dan Signature Bank di Amerika Serikat, membuat investor mengalihkan aset mereka ke jenis aset lain seperti Bitcoin.

Baru-baru ini, beberapa negara yang tergabung dalam BRICS (Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) juga tengah mempertimbangkan alternatif pengganti mata uang dollar Amerika Serikat (AS) sebagai alat transaksi.

Rencana lebih lanjut tentang pembentukan mata uang ini akan dibicarakan lebih detail pada KTT BRICS Agustus 2023 mendatang.

Dengan langkah aliansi BRICS itu akan mempengaruhi posisi dollar AS di pasar internasional. Seperti penurunan permintaan dan nilai dollar AS dalam perdagangan internasional. 

Saat ini kelima negara BRICS menyumbang 31,5% produk domestik bruto (PDB) dunia, atau hampir sepertiga dari total PDB. Angka tersebut lebih tinggi dari negara G7 yang menyumbang 30,7% dari total PDB dunia. 

Baca juga: Lebih Stabil, Stablecoin Bisa Menjadi Pilihan Investasi Kripto

“Penurunan nilai US dollar akan berdampak pada harga aset kripto, terutama Bitcoin yang memiliki korelasi yang cukup kuat. Ketika US Dollar menguat, maka harga Bitcoin relatif turun dan ketika nilai mata uang US Dollar menurun, maka harga Bitcoin cenderung menguat,” kata Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha, Selasa (11/4). 

Panji menganalisis, setelah tembus US$ 30.000 maka harga terdekat resistance Bitcoin di target harga US$ 30.700 untuk satu hari ke depan Kamis (12/4).

Sementara dalam satu pekan ke depan hingga Ahad (16/4), Bitcoin diprediksi akan menguji harga di kisaran US$ 32.500 untuk melanjutkan momentum bullish.

“Sesuaikan gaya investasi dengan profil risiko masing-masing dengan menerapkan strategi take profit dan memanfaatkan fitur stop loss yang telah tersedia di Ajaib Kripto untuk meminimalisir kerugian saat berinvestasi,” kata Panji. (kai)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER