Kamis, 25 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Kuartal I 2023, BCA Cetak Laba Bersih Rp 11,5 Triliun, Melejit 43% 

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Grup Bank Central Asia membukukan kenaikan kredit sebesar 12% secara tahunan atau year on year (yoy) per Maret 2023. Di sisi profitabilitas, BCA dan entitas anak mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 43% YoY menjadi Rp11,5 triliun di kuartal I 2023. 

Pertumbuhan ini didorong oleh ekspansi volume kredit, perbaikan kualitas pinjaman, imbal hasil yang lebih tinggi dari penempatan dana pada obligasi negara sebagai salah satu sumber pembiayaan pembangunan nasional. Serta kenaikan pendapatan fee dan komisi selaras dengan peningkatan jumlah transaksi.

“Secara umum, kami belum menaikkan suku bunga kredit. Menjelang Idul Fitri, kami melihat momentum permintaan kredit modal kerja yang kuat. Minat kredit konsumer juga terus membaik. Terlihat dari tingginya antusiasme pengunjung BCA Expoversary 2023. Atas dasar tersebut, kami memperpanjang jadwal penutupan Expoversary selama sebulan lebih menjadi 30 April 2023,” ucap Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, Kamis (27/4).

Kredit korporasi naik 11,7% YOY mencapai Rp 320,5 triliun di Maret 2023. INI masih menjadi kontributor utama bagi total kredit BCA. 

Seiring dengan peningkatan aktivitas bisnis, kredit komersial dan UKM meningkat 11,8% YoY mencapai Rp 211,1 triliun. 

Baca juga: Bunga Kredit Multiguna BCA Cuma 3,21% Per Tahun, Ini Syaratnya

Sementara itu, kredit pemilikan rumah (KPR) tumbuh 11,6% yoy menjadi Rp 109,6 triliun. Kredit kendaraan bermotor (KKB) naik 15,2% YoY menjadi Rp 47,9 triliun. Ditopang oleh gelaran BCA Expoversary 2023 yang sedang dilaksanakan. 

Saldo outstanding kartu kredit juga tumbuh 16,2% yoy menjadi Rp14 triliun. Sehingga total portofolio kredit konsumer naik 12,7% YoY menjadi Rp174,5 triliun. Secara keseluruhan, total kredit BCA naik 12% YoY menjadi Rp713,8 triliun di Maret 2023.

Penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan naik 11,9% YoY mencapai Rp180,8 triliun di Maret 2023. Berkontribusi hingga 25% terhadap total portofolio pembiayaan BCA. 

Pertumbuhan kredit BCA diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman, sejalan dengan portofolio kredit yang direstrukturisasi berangsur kembali ke pembayaran normal. Rasio loan at risk(LAR) turun ke 9,5% di kuartal I 2023, dibandingkan 13,8% di tahun sebelumnya. 

Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) tercatat sebesar 1,8% di kuartal I 2023, turun dari 2,3% di tahun sebelumnya. Rasio pencadangan NPL dan LAR berada pada level yang baik, masing-masing sebesar 285,4% dan 57,9%.

“Ditopang oleh likuiditas yang memadai, kami optimistis dapat menjaga pertumbuhan kredit berkualitas secara berkelanjutan,” kata Jahja Setiaatmadja.

Di sisi pendanaan, CASA naik 5,7% yoy mencapai Rp843,3 triliun per Maret 2023. Dan berkontribusi hingga 81,2% dari total dana pihak ketiga. 

Total dana pihak ketiga tumbuh 4,1% YoY menjadi Rp1.039 triliun. Sehingga mendorong total aset BCA naik 4,9% YoY menjadi Rp1.322 triliun. (kai)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER