Jumat, 19 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Mitratel Cetak Laba Bersih Rp 501 Miliar di Kuartal I 2023, Tumbuh 9,9%

BACA JUGA




FinTechnesia.com | PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel pada kuartal I tahun 2023 membukukan laba bersih senilai Rp 501 miliar. Pencapaian ini tumbuh sebesar 9,1% dari Rp 459 miliar di periode yang sama tahun 2022.

Laba bersih emiten berkode saham MTEL ini ini ditopang pendapatan yang naik 9,9% menjadi Rp 2,06 triliun. Naik dari Rp 1,87 triliun year on years (yoy).

Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko mengatakan, pendapatan dari penyewaan menara telekomunikasi atau tower easing masih menjadi faktor pendorong pertumbuhan utama di kuartal pertama 2023 itu.

Segmen tower leasing mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,73 triliun. Angka ini tumbuh sebesar 18,8% dibandingkan kuartal pertama tahun 2022.

“Pertumbuhan pendapatan ini didorong oleh penambahan tenant dan kolokasi, termasuk akuisisi menara Indosat pada kuartal pertama tahun ini,” ujar Teddy, sapaan akrab Theodorus, Rabu (3/5).

Pendapatan Mitratel juga ditopang dari segmen Reseller sebesar Rp 154 miliar, Fiber sebesar Rp 34 miliar, dan tower related business Rp128 miliar.

“Tahun ini, kami melanjutkan pertumbuhan bisnis organik dan inorganik untuk mengkreasikan pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan,” tutur Teddy.

Pada 2022, Mitratel mengakuisisi menara telekomunikasi dan serat kabel optik (fiber optic). Dampak positif dari akuisisi menara itu adalah pertumbuhan pendapatan tower leasing dan memperoleh pendapatan terbaru dari fiber optic.

Kunci pertumbuhan protofolio baru ini didorong kemitraan strategis yang mengakselerasi go to market, mendapatkan pesanan dari operator selular serta aksi korporasi inorganik dengan mengakuisisi asset fiber sepanjang 6.012 km.

Sehingga pada akhir Maret 2023, Mitratel memiliki total aset kabel serat optil (fiber optic) sepanjang 25.509 km.

Baca juga: Telkomsel Lanjutkan Pengalihan Kepemilikan 6.000 Menara Telekomunikasi ke Mitratel

Mitratel pada kuartal pertama 2023 memiliki  36.439 menara yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. Pada periode kuartal pertama ini, Mitratel telah membangun 105 menara baru dan mengakuisisi 997  menara. Mitratel tercatat sebagai perusahaan penyedia menara terbesar di Asia Tenggara dari sisi jumlah kepemilikan menara. 

Lokasi menara telekomunikasi Mitratel sebanyak 15.278 menara di Jawa dan 21.161 menara berada di luar Jawa atau sekitar 58% dari total menara.

Pertumbuhan penambahan tenant di luar Jawa sebesar 25,3%. Lebih tinggi dibandingkan di Jawa yang sebesar 21,9%.

“Hal ini menunjukkan bahwa strategi Mitratel untuk ekspansi dan mengoptimalkan pertumbuhan di luar Jawa sesuai dengan strategi ekspansi dari operator seluler di Indonesia,” ungkap Teddy.

Saat ini, Mitratel memiliki 36.439 menara sehingga Mitratel merupakan perusahaan infrastruktur digital (Digital InfraCo) yang independen dan terbesar di Asia Tenggara serta di posisi ke-12 secara global.

Mitratel pada kuartal pertama tahun ini membukukan kenaikan aset sebesar 2,40% atau menjadi Rp57,42 triliun dari Rp56,07 triliun pada periode yang sama tahun 2022. (kai)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER