Sabtu, 23 Maret 2024
FINTECHNESIA.COM |

Gandeng Jaringan Geopark Indonesia, IFG Life Bidik Potensi Bisnis Pariwisata Nasional

BACA JUGA




FinTechnesia.com | PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) dan Jaringan Geopark Indonesia (Geopark) menjalin kerja sama strategis dalam bidang bisnis dan sosial yang saling menguntungkan.

Direktur Utama IFG Life, Harjanto Tanuwidjaja berharap, kerja sama ini dapat membawa manfaat yang saling menguntungkan. Sekaligus mendorong perluasan literasi asuransi di kalangan wisatawan, khususnya wisatawan yang suka menikmati keindahan pesona alam di Indonesia.

“Kami sepakat menjalin kerja sama untuk pemanfaatan peluang bisnis dan penggunaan jasa masing-masing pihak,” ujar Harjanto, Senin (22/5)

Ruang lingkup nota kesepahaman meliputi pemanfaatan layanan jasa dan potensi IFG Life dan Jaringan Geopark Indonesia. Di antaranya berupa kerja sama dalam pemasaran dan penjualan produk asuransi IFG Life bagi anggota, karyawan, afiliasi, maupun mitra binaan Jaringan Geopark Indonesia. 

Nota kesepahaman ini juga akan menjadi dasar rancangan kerja sama dalam bidang sosial melalui kegiatan edukasi dan pemberdayaan masyarakat.

Baca juga: Bahana TCW Akan Mengelola Aset IFG Life di Pasar Modal dan Pasar Uang

Ketua Umum Jaringan Geopark Indonesia, Mohamad Farid Zaini menambahkan, pihaknya sangat terbuka terhadap peluang-peluang kolaborasi. Terkait peluang kerja sama dengan IFG Life, Farid meyakini hal itu akan membawa mandat tidak hanya bagi Geopark dan IFG Life, tetapi juga bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.

Saat ini Jaringan Geopark Indonesia beranggotakan 24 Geopark di seluruh Indonesia. Sepuluh berstatus Geopark Global UNESCO, 9 Geopark Nasional dan 5 Calon Geopark Nasional.

Jaringan Geopark Indonesia adalah organisasi kemitraan nasional yang berperan sebagai wadah bersama untuk saling belajar, bertukar informasi, berbagi pengalaman dan best practice pengelolaan geopark yang baik dan membanbun Kerjasama dengan berbagai pihak. 

Selain memberikan kontribusi berupa penerimaan negara, pemanfaatan wisata alam juga memberikan multiplier effect kepada masyarakat. Dari sisi serapan tenaga kerja, kegiatan wisata alam di kawasan konservasi telah memberikan lapangan kerja untuk setidaknya 4.000 orang tenaga kerja berizin di lingkungan kawasan konservasi. (nin)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER