FinTechnesia.com | Environmental, Social, and Governance (ESG) telah menjadi standar bagi perusahaan nasional dan internasional. Sejalan dengan hal tersebut, PT Gunung Madu Plantation (GMP), pionir bisnis perkebunan dan pabrik gula di Lampung menerapkan prinsip pelestarian lingkungan hidup, tanggung jawab sosial, dan tata kelola yang baik.
Sebagai perusahaan yang inovatif dan peduli terhadap karyawannya, GMP, yang beroperasi di lahan seluas sekitar 30.000 hektare dan mempekerjakan lebih dari 5.000 pekerja, berupaya memberikan manfaat bagi karyawan dan keluarganya, serta komunitas pekerja mereka. Perusahaan telah membangun pusat komunitas, sekolah, klinik kesehatan, fasilitas hiburan dan kolam renang.
Baru baru ini, GMP berinisiatif memberikan tambahan benefit terbaru dalam upaya meningkatkan hubungan antara karyawan dan perusahaan. Yakni menyediakan layanan yang mendukung kesehatan finansial, yang memungkinkan karyawan mengakses sebagian dari gaji yang mereka peroleh sebelum hari gajian.
“Kami memutuskan bermitra dengan Paywatch, penyedia layanan earned wage access (EWA), untuk menawarkan fleksibilitas dan keamanan ke karyawan dalam mengakses gaji yang mereka peroleh kapan pun mereka membutuhkan,” ujar Samsuri, HR Manager GMP, pekan lalu.
Berbeda dengan layanan finansial lain, layanan EWA bukanlah pinjaman bank atau koperasi perusahaan. Sebaliknya, ini merupakan pencairan awal gaji sesuai permintaan karyawan. Sehingga memungkinkan mereka memenuhi kebutuhan keuangan yang mendesak.
Baca juga : Belum Gajian Sudah Bisa Bayar Tagihan dengan Wagely
Kehadiran EWA di Indonesia dapat membantu mengisi kesenjangan layanan keuangan di masyarakat, khususnya di kalangan pekerja. Daripada meminjam uang dalam jumlah kecil melalui pinjaman online ilegal, pekerja yang membutuhkan dapat memanfaatkan EWA yang lebih nyaman dan biay relatif rendah.
Paywatch menyatakan, keuntungan finansial merupakan keuntungan terpenting bagi karyawan. Pendekatan Paywatch disesuaikan masing-masing sektor bisnis. Seperti industri makanan dan minuman, perhotelan, penerbangan, ritel, pusat informasi, konstruksi, dan manufaktur.
“Tujuan kami adalah menyediakan likuiditas kepada tenaga kerja, memberdayakan mereka untuk mencapai potensi penuh mereka tanpa tekanan kekhawatiran akan uang. Inisiatif ini lebih dari sekadar memberikan bantuan keuangan secara langsung. Inni tentang membina komunitas pekerja yang berkelanjutan dan berdaya secara finansial,” kata Billy Lim, CSO dan Country Manager Paywatch.
Perusahaan-perusahaan terkemuka di Malaysia, Korea Selatan, Filipina, dan Indonesia telah memanfaatkan layanan EWA Paywatch. Paywatch berharap, dapat membangun tenaga kerja yang berkelanjutan melalui akses keuangan yang adil, khususnya di industri manufaktur Indonesia.
Paywatch saat ini telah memberikan EWA kepada perusahaan ritel raksasa seperti Jaya Grocer, Metrojaya, Bilabila Mart, dan Guardian di Malaysia. Sedangkan di Indonesia, Paywatch bermitra dengan KB Bank, Wilmar, Kredit Plus, CGV, dan beberapa perusahaan manufaktur lain. (nin)