FinTechnesia.com | Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar acara pembukaan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 di Balikpapan, Kalimantan Timur. Ajang ini agar semakin memperluas akses keuangan masyarakat terhadap sektor jasa keuangan yang lebih bertanggungjawab dan produktif.
Akses keuangan masyarakat yang lebih luas, bertangungjawab dan produktif diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan dan memperkuat perekonomian nasional.
“Dengan memiliki literasi dan inklusi keuangan yang baik maka akan memperluas dan membuka basis ekonomi baru di daerah,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, akhir pekan lalu.
Menurutnya, literasi dan inklusi keuangan merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Tingkat inklusi keuangan menjadi salah satu indikator pembangunan ekonomi yang dapat meningkatkan fungsi intermediasi lembaga keuangan.
Terpilihnya Kalimantan Timur menjadi lokasi pelaksanaan pembukaan BIK 2024 merupakan bentuk komitmen OJK untuk meningkatkan literasi, inklusi dan pertumbuhan ekonomi baru di luar Pulau Jawa.
Baca juga : OJK Menggelar Puncak Bulan Inklusi Keuangan di Yogyakarta
Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi mengatakan, OJK mendorong perluasan inklusi keuangan yang bertanggungjawab dan diarahkan pada hal yang produktif.
“Ketika menjalankan bisnis, pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) diimbau tidak hanya mengedepankan penjualan tetapi juga memerhatikan faktor edukasi,” kata Kiki – sapaan Friderica.
Untuk semakin memperluas program inklusi keuangan ini, menurut Kiki- kantor OJK daerah akan mengorkestrasikan berbagai kebijakan dan program peningkatan literasi dan inklusi keuangan masyarakat di daerah dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan agar perluasan merata di seluruh wilayah Indonesia.
Menurutnya, perkembangan teknologi informasi telah memudahkan masyarakat mengakses produk dan layanan sektor jasa keuangan. Tapi, kemudahan ini diikuti oleh berbagai tantangan yaitu dengan meningkatnya kejahatan di sektor jasa keuangan yang dapat merugikan masyarakat.
Pelaksanaan BIK 2024 merupakan bagian dari program GENCARKAN yang diinisiasi oleh OJK bersama Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI). Program ini untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan secara masif dan merata di seluruh Indonesia.
Pada puncak pelaksanaan BIK 2024 di Kalimantan Timur terdapat 68 booth yang berasal dari PUJK baik konvensional maupun syariah, regulator, UMKM dan lembaga terkait lainnya dengan total kegiatan lebih dari 100 kegiatan. Selain itu, rangkaian BIK 2024 juga dilaksanakan di seluruh Indonesia. Melibatkan 35 Kantor OJK Daerah dengan total kegiatan mencapai 341 kegiatan.
Target capaian BIK 2024 yaitu meningkat 10% dari capaian BIK tahun 2023,. Yaitu dngan target sekitar 3.100 kegiatan dengan total peserta sekitar 2 juta orang. Target capaian akses keuangan di BIK 2024 yaitu mencapai 8,7 juta akses produk dan layanan jasa keuangan. (nin)