Sabtu, 13 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Allianz Indonesia Lakukan Penyederhanaan Proses Pengadaan

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Allianz Indonesia mengutamakan integritas dalam proses bisnis. Termasuk terkait pengadaan/procurement, terlebih di masa pandemi ini.

Direktur Legal & Compliance Allianz Life Indonesia, Hasinah Jusuf menjelaskan, Allianz Indonesia mempelajari dan beradaptasi dengan perubahan sejak pandemi melanda.

Allianz menyederhanakan proses pengadaan dengan menjaga akuntabilitas perusahaan. Juga memastikan karyawan mematuhi aturan dan mengikuti seluruh proses. “Strategi ini mengedepankan integritas perusahaan serta sebagai perwujudan salah satu value dari corporate culture kami, yakni trust,” jelas Hasinah, Rabu (5/8)

Di tengah pandemi COVID-19, berbagai risiko semakin meningkat. Kecepatan salah satu kunci utama di tengah kondisi krisis, sebagai upaya untuk tetap mampu terkoneksi dengan publik dan menjawab tantangan akibat pandemi COVID-19.

Allianz Indonesia tetap membutuhkan pengadaan barang dan jasa, bahkan kebutuhan meningkat dan memerlukan proses yang cepat. “Dengan banyaknya perubahan, Allianz Indonesia menyesuaikan strategi agar mempertahankan dan memberikan kualitas terbaik bagi para pemangku kepentingan dan masyarakat,” terangnya.

Proses pengadaan di Allianz Indonesia sepenuhnya menggunakan sistem digital. Sehingga secara proses serta tingkat layanan (SLA) dengan vendor tetap dapat terpenuhi dengan baik.

Perusahaan juga memastikan pemilihan vendor yang ditunjuk untuk melakukan pekerjaan jasa maupun pengadaan barang yang diperlukan oleh Allianz Indonesia sudah melalui proses seleksi serta melihat historikal reputasi dan kredibilitas vendor tersebut.

Dari sisi volume transaksi, pengadaan di Allianz Indonesia sampai dengan periode Juni 2020 tidak mengalami perubahan signifikan dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Sampai dengan Juni 2020 terdapat sebanyak 1.230 transaksi dengan nilai Rp160 miliar. Sementara pada periode yang sama pada tahun 2019 volume transaksi pengadaan sebanyak 1.314 transaksi dengan dengan nilai Rp147 miliar.

Penurunan jumlah transaksi karena menyesuaikan kebijakan perusahaan untuk meninjau ulang rencana pengadaan atas proyek-proyek. Terutama yang mengalami dampak langsung dari COVID-19. Sementara kenaikan nilai transaksi disebabkan pengadaan skala besar atas sarana penunjang operasional terkait kebijakan WFH. (eko)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER