FinTechnesia.com | PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), fintech peer to peer lending dengan fokus pada pembiayaan modal kerja dan pemberdayaan perempuan pengusaha mikro di desa, mencatatkan Tingkat Keberhasilan Pengembalian (TKB) atau repayment rate. Dengan nilai riil sebesar 100% di wilayah Sumatera pada semester I-2020.
Pendiri dan CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra mengatakan, dengan keberhasilan pengembalian 100% mencerminkan terjadi kebangkitan ekonomi di desa khususnya wilayah Sumatera. “Terlihat dari TKB Sumatera di posisi 100% pada semester I-2020. Hanya terjadi sedikit penurunan sebanyak 2% pada Mei 2020. Tapi hingga 28 Juli 2020 telah kembali di 99,95%,” terang Andi Taufan, Rabu (29/7).
Amartha berekspansi ke wilayah Sumatera pada Januari 2020. Wilayah Sumatera menjadi wilayah ekspansi ke tiga setelah Jawa dan Sulawesi. Hingga saat ini, Amartha telah menyalurkan Rp 78 miliar kepada 18.399 mitra di Provinsi Lampung, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan Sumatera Utara.
Andi Taufan menambahkan, TKB yang sangat baik ini dipengaruhi oleh karakter sosial dan budaya masyarakat Sumatera yang tangguh dan memiliki rasa gotong royong tinggi antaranggota kelompok Majelis Amartha.
Sumatera menjadi wilayah dengan TKB terbaik dibandingkan Jawa dan Sulawesi. Pada Mei 2020, terjadi penurunan TKB di Jawa dan Sulawesi sebagai dampak ekonomi dari pandemi. Dengan ditunjang kinerja Sumatera ini, secara akumulatif TKB Amartha tetap terjaga di posisi 99,04%.
TKB Amartha dapat terjaga dengan baik. Sejak April 2020 Amartha menerapkan kebijakan pendanaan berdasarkan pemetaan daerah dan jenis usaha. Amartha memperketat algoritma credit scoring dan seleksi pencairan berdasarkan wilayah persebaran covid-19. Sehingga di wilayah zona merah tidak dilakukan pencairan baru.
Pada zona kuning diberlakukan kebijakan titip bayar tanpa perkumpulan majelis. Sementara untuk wilayah zona hijau, pencairan dan pelayanan dilakukan secara normal dengan memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku. (yof)