FinTechnesia.com | Pada tahun 2017 ada lebih dari 62 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia. Sebanyak 98,7% merupakan usaha mikro, 1,2% usaha kecil, sedangkan 0,11% menengah, dan usaha besar hanya 0,01%.
UMKM itu tentu membutuhkan kredit. Selain perbankan yang memberikan akses kredit kepada UMKM, industri financial technology (fintech) atau teknologi finansial (tekfin) peer-to-peer (P2P) lending juga berkembang cukup pesat. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga Oktober 2019, total penyaluran pinjaman dari fintech lending mencapai Rp 68 triliun.
Per 22 Januari 2020 sebanyak 164 P2P lending terdaftar di Indonesia. Namun tidak semua memberikan akses pinjaman produktif bagi UMKM. “Hadirnya P2P lending menjadi salah satu terobosan baru untuk mewujudkan inklusi keuangan. Tapi kita tidak bisa berjalan sendiri. Kami mengapresiasi karena Bank Mandiri sebagai salah satu BUMN terbesar mau berkolaborasi bersama Modal Rakyat, ” ungkap Hendoko Kwik, Co-Founder dan CEO ModalRakyat, bsalah satu P2P lending, dalam rilis Rabu (26/2).
Bank Mandiri menggandeng ModalRakyat untuk menyalurkan permodalan bagi UMKM. ModalRakyat sendiri telah menyalurkan pendanaan lebih dari Rp 170 miliar untuk ribuan UMKM. “Penyaluran pinjaman berbasis platform menjadi terobosan bagi Mandiri untuk bisa mengakselerasi sekaligus mendukung pemerintah dalam meningkatkan perekonomian Indonesia,” ungkap Royke Tumilaar, Direktur Utama Bank Mandiri dalam Seremonial Kerja Sama Strategis Penyaluran Pinjaman kepada UMKM Berbasis Platform di Mandiri Club, Jakarta Selatan.
Akses permodalan bagi pelaku usaha mikro sangat penting. Tahun ini ModalRakyat menargetkan penyaluran Rp 50 miliar untuk 10.000 agen PPOB di 34 provinsi di Indonesia. Kami berharap bersama Mandiri target ini bisa terealisasi,” ujar Stanislaus Tandelilin, Co-Founder dan Presiden Modal Rakyat. PPOB (Payment Point Online Bank) merupakan suatu loket layaknya bank untuk membayar berbagai tagihan dalam satu tempat
Sejak April 2018 ModalRakyat menyalurkan lebih dari 9.000 aplikasi pinjaman kepada usaha mikro, khususnya agen PPOB yang tersebar di semua 34 provinsi. Sebanyak 64,12% peminjam laki-laki dan 35.88% peminjam perempuan. (eko)