Jumat, 22 Maret 2024
FINTECHNESIA.COM |

BCA Terus Mengembangkan Digital Channels

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Di tengah Covid-19, Bank Central Asia (BCA) melaporkan kinerja keuangan cukup solid di semester I 2020. Laba sebelum provisi dan pajak bertumbuh positif, ditopang penurunan biaya dana dan perlambatan pertumbuhan beban operasional.

Laba sebelum provisi dan pajak yang solid mengimbangi peningkatan biaya pencadangan untuk mengantisipasi potensi penurunan kualitas kredit. Laba bersih pada semester I-2020 tercatat Rp 12,2 triliun. Turun tipis dibandingkan Rp 12,9 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.

Pandemi berdampak pada perlambatan berbagai aktivitas bisnis di beragam industri. Sehingga mengakibatkan lebih rendahnya permintaan kredit khususnya pada bulan Maret hingga Juni 2020. Kredit tumbuh 5,3% year on year (yoy) menjadi Rp 595,1 triliun pada Juni 2020 ditopang oleh pertumbuhan kredit korporasi.

BCA membukukan kredit korporasi sebesar Rp 257,9 triliun, meningkat 17,7% year on year (yoy). Sementara kredit komersial dan usaha kecil menengah (UKM) turun 0,9% yoy menjadi Rp 184,6 triliun.

Baca Juga: Perkuat Bisnis Syariah, BCA Kawinkan Rabobank dengan BCA Syariah

Pada portofolio kredit konsumer, kredit pemilikan rumah (KPR) tumbuh flat 0,3% yoy menjadi Rp 91 triliun. Lalu kredit kendaraan bermotor (KKB) turun 11,9% yoy menjadi Rp 42,5 triliun.

Saldo outstanding kartu kredit turun 18,6% YoY menjadi Rp10,6 triliun akibat penurunan konsumsi domestik. Total portofolio kredit konsumer turun 5,1% YoY menjadi Rp146,9 triliun.

BCA fokus mendukung nasabah untuk menghadapi kondisi perlambatan bisnis dengan memberikan restrukturisasi kredit secara selektif pada berbagai segmen. Selama Maret sampai pertengahan Agustus 2020, BCA memproses pengajuan restrukturisasi kredit sebesar Rp 117 triliun atau sekitar 20% dari total portofolio kredi, berasal dari kurang lebih 124.000 nasabah.

Per 30 Juni 2020, total kredit yang telah selesai direstrukturisasi tercatatRp 69,3 triliun atau 12% dari total portofolio kredit. Bank milik Djarum Group ini melihat kemungkinan peningkatan kredit yang direstrukturisasi hingga 20%-30% dari total portofolio kredit, berasal dari sekitar 150.000 nasabah.

Di tengah berbagai tantangan yang sedang dihadapi, BCA tetap mampu menjaga rasio kredit bermasalah (NPL) pada tingkat toleransi risiko yang masih dapat diterima sebesar 2,1%, dibandingkan 1,4% pada Juni 2019.

Posisi permodalan dan likuiditas berada pada tingkat yang sehat untuk mengantisipasi berbagai kebutuhan yang tidak terduga. Rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 22,9% dan rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (LDR) sebesar 73,3%.


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER