Senin, 25 Maret 2024
FINTECHNESIA.COM |

Bunga Acuan Bank Indonesia Terus Turun, tapi Tak Langsung Berdampak ke Penyaluran Kredit Perbankan

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) melakukan langkah-langkah guna menggerakkan roda perekonomian yang terpuruk akibat pandemi corona. Salah satunya menurunkan suku bunga acuan.

Bank sentral menurunkan suku bunga acuan, BI  7 day reverse repo rate (7DRR), sebesar 25 basis poin menjadi 4%, pada 15 Juli -16 Juli 2020 lalu. Padahal, belum genap sebulan BI menurunkan suku bunga menjadi 4,25%. BI memangkas 7DRR sebanyak 150 bps dari April 2019 hingga April 2020

Dengan kian menurunnya suku bunga acuran pemerintah berharap kredit, seperti kredit pemilikan rumah (KPR), kredit kendaraan bermotor akan meningkat. Di sisi lain, pemangkasan suku bunga BI akan mengakibatkan penurunan minat masyarakat menyimpan uang di deposito. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan perputaran uang di masyarakat.

Dalam rilis riset perusahaan insurtech , Lifepal.co.id akhir pekan lalu menunjukkan, dampak pemangkasan tingkat suku bunga baru terlihat signifikan di atas tiga tahun. Uniknya, simpanan berjangka (deposito) di bank konvensional tetap bertumbuh. 

Terhitung sejak 2016, bank sentral berkali-kali menurunkan suku bunga dari yang awalnya 7,5% hingga mencapai titik terendahnya di 4,25% pada Oktober 2017 hingga Mei 2018. 


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER