Selasa, 23 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Cinema XXI Gandeng Nusantics untuk Riset dan Pastikan Udara Bioskop Aman

BACA JUGA




FinTechnesia.xom | Pada tahun 2019, industri perfilman Indonesia sedang bertumbuh sangat pesat. Data filmindonesia.or.id menyatakan, film nasional ditonton oleh hampir 52 juta orang.

Namun, semuanya berubah ketika pandemi melanda dunia tahun 2020 lalu. Seluruh industri, termasuk industri perfilman di Indonesia harus berhenti sejenak untuk mendukung kesembuhan bangsa

Sayang, industri perfilman nasional masih belum bergerak secara optimal. Terlihat dari jumlah perolehan film nasional yang hingga Maret 2021 baru dinikmati oleh sekitar 445.000 penonton. Salah satu faktor penyebab di antaranya stigma negatif mengenai kegiatan menonton di bioskop.

Padahal, sebagai hilir dari industri perfilman nasional, bioskop mengedepankan keamanan dan kenyamanan pengunjung dan seluruh karyawan. Komitmen membuat penonton merasa aman dan nyaman diwujudkan melalui penerapan protokol kesehatan secara ketat sesuai dengan anjuran pemerintah pusat dan daerah. Proses disinfeksi ruangan secara berkala, pemasangan lampu UV – C. Serta memperhatikan proses sirkulasi udara (memastikan supply fresh air) dalam ruangan bioskop.

Cinema XXI bersama dengan startup bioteknologi Nusantics melakukan penelitian bersama. Untuk mendeteksi kemungkinan adanya virus SARS COV-2 dalam udara di studio bioskop.

Sebelumnya Nusantics juga tergabung dalam gugus tugas penanggulangan pandemi yang dibentuk oleh BPPT. Nusantics merancang desain utama PCR test kit untuk mendeteksi COVID- 19 dengan strain virus lokal dan mutasi terbaru. Kemudian diproduksi oleh Biofarma dan telah digunakan di seluruh Indonesia sejak April 2020.

Revata Utama, Chief of Technology Officer (CTO) Nusantics mengatakan, kerjasama ini bentuk dukungan agar industri film tanah air dapat bangkit kembal. “Agar hasilnya dapat menumbuhkan tingkat kepercayaan masyarakat kembali ke bioskop denfan aman. Karena Cinema XXI telah menjalankan protokol kesehatan dengan baik,” kata Revata, Selasa (30/3).

Revata memimpin tim peneliti di Nusantics untuk melakukan berbagai riset. Salah-satunya yang berfokus pada pengembangan riset diagnostik terkait microbiome (kumpulan bakteri, virus, jamur dan arkea) dengan lingkungan, kesehatan manusia, hingga kecantikan.

Tim peneliti dari Nusantics melakukan pengambilan sampel udara dengan sebuah alat khusus di lima lokasi bioskop Cinema XXI pada 23 – 27 Maret 2021. Pengambilan sampel sebelum jam tayang pertama dan setelah jam tayang terakhir di studio bioskop. Hasilnya, tidak ditemukan partikel virus SARS COV-2 atau mutasinya seperti B.1.1.7, B.1.351, E484K dan D614G pada bioskop XXI yang diteliti.

Mantan Kepala Badan Ekonomi Kreatif dan Venture Advisor East Ventures, Triawan Munaf juga menyatakan dukungannya untuk kebangkitan industri perfilman, menurutnya, “Jangan jadikan pandemi sebagai penghalang bagi kemajuan industri film tanah air,’ imbuhnya.

Meski aman, kami tetap mengimbau penonton setia Cinema XXI untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan saat berkunjung ke bioskop dan menunda pergi ke bioskop bila merasa kurang sehat,” tutup Dewinta Hutagaol, Head of Corporate Communications & Brand Management Cinema XXI. (sya)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER