Rabu, 17 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Dampak Corona, Industri E-Commerce Melesat Hingga 91%

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Perusahaan e-commerce enabler SIRCLO merilis laporan tentang tren perkembangan e-commerce Indonesia di masa pandemi. Temuan SIRCLO, tingginya akselerasi adopsi e-commerce selama pandemi COVID-19 dan tumbuhnya tren social commerce, yaitu transaksi jual-beli online melalui aplikasi percakapan dan media sosial.

Pandemi justru mengakselerasi industri e-commerce di Indonesia, hingga diprediksi bertumbuh sebesar 91%. Jauh melampaui proyeksi sebelumnya yang hanya sebesar 54%.

Hal ini bisa terjadi karena infrastruktur ekonomi digital Indonesia telah siap untuk melaju ke tahap berikutnya. Terutama dengan tingginya penetrasi smartphone dan penggunaan internet di masyarakat”, ungkap Brian Marshal, CEO dan Founder SIRCLO, Rabu (4/11).

Pada tahun 2019, industri belanja online menyumbang lebih dari setengah total transaksi ekonomi digital di Indonesia, yakni sebesar US$ 21 miliar. Google telah merilis laporan resmi industri e-commerce Indonesia diproyeksikan akan menjadi salah satu pasar dengan pertumbuhan tertinggi di dunia, hingga 36.1% per tahun.

Berdasarkan laporan SIRCLO, berikut ini merupakan beberapa dampak pandemi COVID-19 terhadap perilaku konsumen dan perkembangan e-commerce tanah air:

● Akselerasi jumlah konsumen baru. Diperkirakan terdapat 12 juta pengguna e-commerce baru sejak pandemi berlangsung. Sebanyak 40% di antaranya mengatakan akan terus mengandalkan e-commerce bahkan setelah pandemi berakhir. Dalam kondisi normal, akselerasi kenaikan jumlah pengguna ini bisa tercapai dalam 1,5 tahun-2 tahun.

● Pergeseran preferensi metode pembayaran. Menurut survey SIRCLO, preferensi penggunaan dompet digital untuk pembayaran transaksi e-commerce selama pandemi meningkat sebesar 11%. Sementara metode kartu kredit dan transfer bank turun masing-masing 10% dan 2%.
Tidak hanya dalam transaksi e-commerce, Bank Indonesia mencatat jumlah transaksi uang digital 16,7% lebih tinggi pada April 2020 dibandingkan bulan sebelumnya. Transaksi menggunakan kartu debit/kredit justru menurun drastis sebesar 37%.

● Menurut laporan dari SIRCLO, tren social commerce akan terus bertumbuh dan menyumbang 40% dari total transaksi e-commerce pada tahun 2022. Sekitar 94% responden menyatakan transaksi berbasis percakapan, misalnya di Whatsapp, Facebook, ataupun Instagram, sangat mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Konsumen Indonesia lebih tertarik membeli produk jika penjual memberikan respons cepat pada pesan/pertanyaan mereka. (sya)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER