FinTechnesia.com | Anteraja, perusahaan pengiriman barang berbasis teknologi mengalami kenaikan volume pengiriman hingga 20% selama dua bulan terakhir. “Peningkatan ini akibat kebutuhan jasa kurir yang terimbas lonjakan transaksi jual beli online atau e-commerce akhir-akhir ini,” ujar Suyanto Tjoeng, CEO Anteraja, Kamis (22/3).
Sejak beroperasi pada Maret 2019, Anteraja mencetak volume pengiriman barang sebanyak 100.000 paket per hari. Dengan layanan yang sudah tersedia lebih dari 90% di Indonesia pada akhir 2019 lalu. “Meski belum genap setahun beroperasi, dengan capaian
ini kami menargetkan pendapatan dan volume Anteraja naik 3 kali lipat mencapai 18 juta-20 juta
paket selama tahun 2020,” ungkap Suyanto.
Ia berharap, dengan sistem dan kecanggihan teknologi Anteraja, dapat mendukung dan melengkapi sektor e-commerce di Indonesia yang terus berkembang pesat. ”Dengan kehadiran Aplikasi Anteraja yang lebih efisien dan efektif serta terus meningkatkan jumlah Satria atau kurir kami hingga mencapai 6.000-7.000 orang di tahun ini diharapkan dapat memperbesar peluang Anteraja meraih pasar yang lebih besar dengan terus menambah platform e-commerce dan platform media sosial yang bekerja sama dengan kami,” lanjutnya.
Anteraja memiliki layanan yang berbeda dengan kompetitor. Yaitu penjemputan produk di tempat pengirim atau penjual dalam waktu cepat, tanpa minimum barang yang dijemput. Selain memiliki layanan pengiriman Next Day (1 hari) dan Reguler (1-3
hari), baru-baru ini Anteraja memiliki layanan Same Day (hari yang sama) untuk wilayah Jakarta.
Anteraja sendiri merupakan bagian dari Triputra Grup. Perusahaan ini milik Theodore Permadi Rachmat, eks CEO Grup Astra. (sof)