FinTechnesia.com | Kegiatan berkumpul seperti menonton konser atau ngopi bareng menjadi virtual akibat corona. Walhasil, Tinder memikirkan cara agar para pengguna tetap bisa berkenalan dengan lebih baik melalui in-app video.
Jika in-app video tersedia, apakah berkencan di malam minggu seperti makan malam, nonton di bioskop, atau ngopi bersama masih dilakukan? Satu-satunya cara mengetahui hal tersebut, memberikan kesempatan kepada para pengguna Tinder mencoba in-app video.
Mulai pekan lalu, Tinder mulai memberikan kesempatan ke beberapa pengguna di Amerika Serikat, Brasil, Australia, Spanyol, Italia, Prancis, Peru, Chili, Vietnam, Korea, Taiwan, Thailand, termasuk Indonesia, mencoba fitur Face to Face Video Chat yang terdapat di aplikasi Tinder.
Fitur ini dikembangkan dan dibuat tim Trust and Safety, yaitu mengenai keamanan pengguna. Tinder memprioritaskan keamanan pengguna. Tinder mengerti kekhawatiran para pengguna, lalu berkenalan dan bertemu dengan orang baru.
Mereka membutuhkan hal yang dapat dikendalikan sesuai kenyamanan mereka. Tinder menciptakan fitur video chat ini dengan mempertimbangkan beberapa hal. Fitur ini berbeda dengan video chat umumnya. Ketika menggunakan fitur ini, pengguna Tinder tidak perlu khawatir jika ada panggilan tidak diinginkan.