Jumat, 22 Maret 2024
FINTECHNESIA.COM |

Hasil Survei BI, Pertumbuhan Kredit di Tahun 2021 Mencapai 7,3%

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Bank Indonesia (BI) memperkirakan, penyaluran kredit baru akan meningkat pada kuartal I 2021. Dalam Survei Perbankan BI Kamis (21/1), Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru kuartal I 2021 sebesar 49,4%. Lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 25,4%.

Angka tersebut juga lebih tinggi dibandingkan 23,7% pada triwulan yang sama tahun 2020. Prediksi pertumbuhan tersebut mengindikasikan perbaikan kinerja pembiayaan kuartal I 2021. Prioritas utama responden dalam penyaluran kredit baru kuartal I 2021 adalah kredit modal kerja. Lalu kredit investasi, dan kredit konsumsi.

Pada jenis kredit konsumsi, penyaluran kredit kepemilikan rumah/apartemen masih menjadi prioritas utama Diikuti penyaluran kredit multiguna dan kredit kendaraan bermotor.

Standar penyaluran kredit kuartal I 2021 diperkirakan tidak seketat periode sebelumnya. Hal itu terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) sebesar 0,4%. Lebih rendah dibandingkan 3,2% pada triwulan sebelumnya.

Hasil survei tersebut menjelaskan, aspek kebijakan penyaluran dipredikai tidak seketat triwulan sebelumnya. Antara lain plafon kredit, jangka waktu kredit, biaya persetujuan kredit, dan persyaratan administrasi.

Responden memprediksi, kredit 2021 tumbuh sebesar 7,3% yoy. Lebih tinggi dibandingkan realisasi penyaluran kredit tahun 2020 yang melorot 2,4% yoy.

Di kuartal I 202, dana pihak ketiga (DPK) diperkirakan melambat. Tercermin dari SBT pertumbuhan DPK sebesar 17,1%, lebih rendah dibandingkan 88% pada triwulan sebelumnya.

Perlambatan pertumbuhan DPK terjadi pada jenis giro dan tabungan. Sementara, instrumen deposito akan menurun.

Tim ekonomi Bank Mandiri memperkirakan, pertumbuhan kredit membaik di tahun 2021 dibandingkan 2020. Faktor pendukungnya antara lain adalah optimisme terhadap kondisi moneter dan
ekonomi, serta relatif terjaganya risiko penyaluran kredit.

Namun bank-bank di dalam negeri masih tetap harus mengutamakan prinsip kehati-hatian dan mengoptimalkan fungsi manajemen risiko. Fokus perbankan masih tetap pada terjaganya kualitas kredit, terutama kredit-kredit yang terdampak pandemi Covid-19.

“Tim ekonomi Bank Mandiri memperkirakan pertumbuhan kredit tahun ini akan sebesar 5%,” tulis Office of Chief Economist Bank Mandiri, pekan lalu. Angka itu lehih rendah dari survei BI yang memperkirakan pertumbuhan kredit sebesar 7,3%. (mrz)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER