Selasa, 23 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Keinginan Investasi Meningkat, tapi Pengetahuan Terbatas, Begini Solusi DBS Bank

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Pandemi menyebabkan masyarakat menahan belanja. Namun minat investasi tinggi untuk mengembangkan kekayaan terhalang keraguan mengambil keputusan investasi yang tepat.

Hasil riset Bank DBS Indonesia menemukan dua tipe psikografis nasabah prioritas. Nasabah tipe pertama bergerak agresif dalam memenuhi aspirasi. Sehingga berani mengeksplorasi peluang investasi yang berisiko tinggi.

Nasabah tipe kedua cenderung pasif menumbuhkan kekayaan, karena sudah merasa cukup dengan kondisi finansialnya. Sehingga lebih memilih instrumen investasi yang berisiko lebih rendah.

Keduanya memiliki kesamaan, yaitu tidak ingin bergerak secara gegabah tanpa pemikiran atau pemahaman yang matang. Kesibukan mereka sehari-hari menimbulkan keraguan dalam berinvestasi karena merasa kekurangan pengetahuan dalam menganalisa peluang investasi yang tepat. 

Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) ketiga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2019 menunjukkan literasi keuangan di Indonesia mencapai 38,03%. Namun indeks inklusi keuangan Indonesia sudah mencapai lebih dari 76%.

Tingkat literasi keuangan faktanya sangat memengaruhi keinginan dan kesiapan seseorang dalam berinvestasi. Sebuah lembaga riset pemasaran Inside ID pada tahun 2018 menemukan bahwa emas masih menjadi pilihan sebagian besar masyarakat karena belum terlalu paham instrumen investasi lainnya. Kepemilikan produk investasi disusul oleh deposito (37%), properti (30%), reksa dana (22%), dan saham (17%).

Di sisi lain, riset tahunan Bank DBS Indonesia di tahun 2020 menemukan beberapa parameter utama yang dibutuhkan oleh nasabah prioritas guna membantu dalam membuat keputusan investasi yang tepat. Termasuk kebutuhan mendapatkan wawasanyang lebih baik, memberikan solusi digital inovatif serta layanan yang proaktif dan personal. 

Priority banking DBS Treasures Indonesia bertransformasi untuk memberikan strategi finansial yang mencermati kebutuhan nasabahSehingga mereka dapat mengambil keputusan investasi yang akurat di saat tepat,” ujar Direktur Consumer Banking Bank DBS Indonesia, Rudy Tandjung, Jumat (12/3). (mrz)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER