FinTechnesia.com | Kolaborasi financial technology (fintech) dan bank semakin erat. Tengok saja, Bank Hana) mengucurkam loan channeling sebesar Rp 100 miliar ke Kredit Pintar.
Dana ini menyaaar pengguna yang memiliki keterbatasan akses layanan keuangan (underbanked), namun membutuhkan pinjaman cepat jangka pendek.
Chief Consumer Banking Officer Bank Hana, Anton Hermawan mengungkapkan, kolaborasi ini menjawab tantangan perbankan konvensional menjangkau kelompok masyarakat underbanked dan underserved. Yaitu mereka yang memiliki keterbatasan akses, serta belum terjangkau layanan keuangan konvensional.
“Melalui kolaborasi dengan Kredit Pintar, kami optimis penyaluran dana dapat dimanfaatkan pengguna yang benar-benar membutuhkan,” ujar Anton, Senin (5/4).
Kemitraan dengan fintech P2P lending merupakan bisnis model baru bagi bank. Maka, prinsip kehati-hatian dalam pemberian pinjaman perlu diterapkan dengan lebih ketat.
Direktur Kredit Pintar, Wisely Wijaya, menyatakan, kolaborasi dengan Bank Hana merupakan kepercayaan akan kinerja perusahaan menyediakan akses mudah untuk pinjaman jangka pendek. “Kami yakin pinjaman sebesar Rp 100 miliar ini akan mampu menjangkau masyarakat yang sungguh-sungguh membutuhkan,” ungkap Wisely.
Per Maret 2021, secara akumulatif Kredit Pintar telah menyalurkan pinjaman sebanyak Rp14 triliun sejak didirikan. Dana mengalir ke sekitar dua juta peminjam.
Kredit Pintar memiliki lebih kurang dari 650.000 peminjam aktif. Dengan total pinjaman tahun ini dari Rp 648 miliar dan total pinjaman yang belum dibayar Rp 996 miliar. (mrz)