Minggu, 24 Maret 2024
FINTECHNESIA.COM |

Laporan IBM X-Force: Keuntungan Pelaku Kriminal Cyber Meningkat

BACA JUGA




FinTechnesia.com | IBM Security merilis 2021 X-Force Threat Intelligence Index (Indeks Intelijen Ancaman X-Force 2021). Menyoroti bagaimana serangan siber berevolusi di tahun 2020. Pelaku ancaman berusaha mengambil keuntungan dari tantangan sosial ekonomi, bisnis, dan politik yang belum pernah terjadi sebelumnya akibat pandemi COVID-19.

Pada tahun 2020, IBM Security X-Force mengamati pengalihan serangan cyber terhadap bisnis banyak terdapat dalam upaya penanganan COVID-19 di dunia. Seperti rumah sakit, produsen medis dan farmasi, serta perusahaan energi yang menggerakkan rantai pasokan COVID-19.

Berdasarkan laporan baru, serangan cyber pada industri kesehatan, manufaktur, dan energi meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Dengan pelaku ancaman menargetkan organisasi yang tidak bisa memiliki waktu henti. Mengingatisiko gangguan terhadap upaya atau rantai pasokan medis penting.

Faktanya, di tahun 2020, sektor manufaktur dan energi adalah industri yang banyak terserang, urutan kedua setelah sektor keuangan dan asuransi. Penyerang yang memanfaatkan hampir 50% dari peningkatan kerentanansistem kontrol industri (ICS), yang sangat bergantung pada manufaktur dan energi berperan besar.

Pada dasarnya pandemi membentuk kembali apa yang dianggap infrastruktur kritis saat ini, dan penyerang memperhatikannya. “Banyak organisasi yang terdorong ke garis depan upaya penanggapan untuk pertama kalinya – baik untuk mendukung penelitian COVID-19, menjaga vaksin COVID-19, dan rantai pasokan makanan, atau memproduksi peralatan pelindung diri,” kata Nick Rossmann, Global Threat Intelligence Lead, IBM Security X-Force, Selasa (16/3).

X-Force Threat Intelligence Index (Indeks Intelijen Ancaman X-Force) didasarkan pada wawasan dan pengamatan dari pemantauan lebih dari 150 miliar peristiwa keamanan per hari di lebih dari 130 negara. Selain itu, data dikumpulkan dan dianalisis dari berbagai sumber dalam IBM. Termasuk IBM Security X-Force Threat Intelligence and Incident Response, X-Force Red, IBM Managed Security Services, dd data yang disediakan oleh Quad9 dan Intezer.


Di tengah pandemi COVID-19, banyak bisnis berusaha mempercepat adopsi cloud mereka. Faktanya, survei Gartner baru-baru ini menunjukkan hampir 70% organisasi yang menggunakan layanan cloudberencana untuk meningkatkan pengeluaran mereka. Ini setelah gangguan yang disebabkan oleh COVID-19.

Meningkatnya open-source malware, IBM menilai, penyerang mungkin mencari cara untuk meningkatkan margin keuntungan mereka Laporan tersebut menyoroti berbagai kelompok ancaman seperti APT28, APT29, dan Carbanak, yang beralih ke malware open-source. Menunjukkan tren ini akan menjadi akselerator untuk banyaknya serangan cloud di tahun mendatang. (eko)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER