Selasa, 26 Maret 2024
FINTECHNESIA.COM |

Meski Menurun, BTN Cetak Laba Rp 768 Miliar di Semester I-2020

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Bank Tabungan Negara (BTN) mencetak laba bersih senilai Rp 768 miliar pada semester I-2020. Perolehan ini turun 40% dibandingkan laba semester I tahun 2019 yang sebesar Rp 1,3 triliun.

Direktur Utama BTN, Pahala Nugraha Mansury mengatakan, BTN terus memupuk pencadangan, likuiditas, sambil memacu bisnis dengan asas kehati-hatian. “Perolehan laba bersih pada semester I ini melebihi ekspektasi kami. Kami optimistis, hingga akhir tahun nanti target laba BTN masih on-track, sejalan dengan mulai adanya peningkatan permintaan kredit pada Juni 2020,” kata Pahala, Minggu (2/8)
.
Laba bersih bank BUMN ini ditopang pendapatan bunga bersih sebesar Rp 4,43 triliun. Perseroan juga mencatatkan laba dari operasional di luar provisi sebesar Rp1,99 triliun. Pencapaian pendapatan bunga bersih BTN berasa;l dari kenaikan pada penyaluran kredit dan pembiayaan sebesar 0,32% secara tahunan atau year on year (yoy). Dari Rp 251,04 triliun pada semester I-2019 menjadi Rp 251,83 triliun di periode yang sama tahun ini.
Kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi BTN enjadi penyumbang pertumbuhan kredit BBTN secara keseluruhan. KPR subsidi menempati porsi sebesar 45,11% dari total portofolio kredit di BTN. Tumbuh di level 5,84% yoy. Per semester I/2020, KPR Subsidi Bank BTN tercatat naik dari Rp107,34 triliun pada semester I/2019 menjadi Rp113,61 triliun.

BTN juga telah menyalurkan KPR non-subsidi, kredit perumahan lainnya, dan kredit konstruksi masing-masing sebesar Rp79,87 triliun, Rp7,56 triliun, dan Rp27,87 triliun per semester I/2020. Dengan penyaluran tersebut, total KPR di Bank BTN tumbuh sebesar 2,47% yoy. Dari Rp188,82 triliun menjadi Rp193,49 triliun per 30 Juni 2020. Kemudian, di segmen kredit non perumahan, perseroan menyalurkan kredit senilai Rp22,91 triliun per akhir Juni 2020.
Menurut Pahala, di tengah pertumbuhan positif tersebut, perseroan tetap menjaga kualitas kredit Per Juni 2020, BBTN mencatatkan penurunan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) net dari 2,42% per Juni 2019 menjadi 2,40% pada Juni 2020.
Perseroan juga tercatat menyiapkan rasio pencadangan yang cukup besar. Pada semester I/2020, Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Bank BTN melonjak ke level 107,9%. Posisi tersebut melesat jauh dari 37,87% pada periode yang sama tahun lalu. Menurut Pahala, pemupukan pencadangan tersebut merupakan inisiatif perseroan dalam rangka menjaga kualitas pertumbuhan bisnis di tengah pandemi.

Di sisi lain, dana pihak ketiga (DPK) BTN terpantau naik 2,99% yoy dari Rp219,76 triliun pada Juni 2019 menjadi Rp226,32 triliun di bulan yang sama tahun ini. Pertumbuhan tersebut disumbang peningkatan perolehan giro sebesar 13% yoy dari Rp52,88 triliun pada menjadi Rp59,75 triliun di kuartal II/2020. (hlm)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER