Rabu, 17 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Pandemi, Pendapatan dan Laba XL Axiata Tetap Meningkat

BACA JUGA




FinTechnesia.com | XL Axiata berhasil melalui periode sembilan bulan pertama tahun 2020 dengan tetap mencatat pertumbuhan kinerja yang positif. Meskipun menghadapi tantangan industri yang cukup berat, XL Axiata tetap mampu mencatat peningkatan pendapatan layanan (service revenue) Rp 18,3 triliun

Angka itu meningkat 8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy). Demikian pula, pendapatan dari layanan data terus tumbuh 12% yoyo. Sekaligus meningkatkan kontribusinya terhadap total pendapatan layanan (service revenue) menjadi sebesar 92%.

Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan, Ppndemi Covid-19 berdampak pada daya beli masyarakat, dan itu juga sangat dirasakan oleh semua operator. Turunnya daya beli masyarakat ini ternyata tidak menurunkan intensitas kompetisi di industri.

Semua operator justru berlomba menawarkan berbagai produk, disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat tetap tetap produktif dan akses ke hiburan, juga disesuaikan dengan kemampuan beli masyarakat.

Produk-produk dengan harga yang lebih terjangkau atau bonus yang lebih banyak. “Karena itu kami berupaya keras untuk bisa mempertahankan kinerja dengan mendorong penjualan dan di saat yang sama melakukan efisiensi di hampir semua lini bisnis. Hasilnya, kami masih mampu meraih pertumbuhan di periode sembilan bulan tahun ini,” terang Dian, Kamis (5/11)

Sepanjang sembilan bulan 2020 ini, XL Axiata juga berhasil meraih EBITDA sebesar Rp 9,9 triliun, meningkat 34% YoY. Laba bersih setelah pajak pada sembilan bulan ini tercatat Rp 2,1 triliun. Secara kuartal, pada periode kuartal ketiga 2020 ini, EBITDA juga berhasil tumbuh 3% lebih tinggi dari kuartal sebelumnya (QoQ), dan laba bersih setelah pajak mencapai sebesar Rp 331 miliar.

Beban usaha di sembilan bulan tahun 2020 menurun 14% yoy. Penurunan ini bisa terjadi karena beberapa faktor, salah satunya beban biaya infrastruktur yang lebih rendah (28% yoy) sebagai dampak dari adopsi IFRS 16.


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER