FinTechnesia.com | Pandemi corona menyebakan banyak aktivitas di rumah saja. Maka, serangan siber menunjukkan peningkatan. Kaspersky – perusahaan keamanan siber global memberi contoh sektor UKM Asia Tenggara.
Di kuartal I-2020, upaya phising ke sektor UKM melonjak lebih dari 50%. Indonesia menempati urutan pertama di Asia Tenggara, dengan 192.591 upaya phishing diblokir. Tidak hanya phishing, ransomware, miners dan ancaman lain juga turut mengikuti. “Beberapa kegiatan terhenti selama pandemi, tapi tidak dengan para cyber crime,” tegas Chief Executive Officer Kaspersky, Eugene Kaspersky, awal pekan ini.
Dalam proses bisnis baru, perusahaan bergegas mengatur penyimpanan cloud, konferensi video, pesan instan dan layanan berbagi file. Sehingga sering lengah memeriksa seberapa aman layanan ini.
Eugene melihat, ekonomi sedang rollercoaster dan akan mengalami resesi yang sulit. Namun solusi keamanan menjadi kebutuhan penting. Keselamatan dan keberhasilan operasi bisnis, layanan pemerintah, infrastruktur kritis kita bergantung pada keamanan siber.
Eugene menegaskan, penting bagi perusahaan untuk memberikan langkah-langkah keamanan teknologi informasi bagi staf mereka yang bekerja jarak jauh. “Saya sarankan bekerja melalui server VPN perusahaan, menerapkan kebijakan keamanan perusahaan, dan menindaklanjuti penegakan kebijakan tersebut,” imbuh Eugene.
Kaspersky sendiri saat ini sedang mengerjakan konsep baru berupa keselamatan: kekebalan dunia maya atau safety: cyber immunity. Eugene percaya ini adalah masa depan industri keamanan siber. “Alih-alih melindungi perangkat dan perangkat lunak, kami menyarankan agar perangkat tersebut telah aman dan nyaman sejak saat dirancang,” terang Eugene.
Ia menyadari, transisi ini bukanlah proses yang cepat. Sekarang masih tahap awal implementasi. Dan sistem Kaspersky siap untuk internet of things (IoT). Kaspersky sedang dalam pengembangan ekosistem perusahaan. Membangun sistem pelatihan untuk pengembang. Memotivasi mereka untuk bekerja di platform kekebalan siber ini. (yof)