Kamis, 18 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Pengguna Internet Indonesia Banyak, tapi Literasi Digital Rendah, Ini Langkah Gojek dan Kominfo

BACA JUGA




Fintechnesia.com | Tantangan terbesar era digital adalah menciptakan rasa aman bagi para penggunanya. Juga bagaimana digitalisasi ini menyentuh seluruh lapisan masyrakat. Maka, Gojek berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo) serta pemangku kepentingan lain meningkatkan literasi digital bagi masyarakat, melalui edukasi sepanjang tahun 2020. 

Co-CEO Gojek, Kevin Aluwi menyatakan, rasa aman dalam memanfaatkan ekosistem Gojek merupakan prioritas utama. Sehingga investasi akan mengalir guna senantiasa menjaga keamanan dan keselamatan pelanggan maupun mitra. 

Bagi Gojek, keamanan dan keselamatan adalah prioritas utama dan merupakan tanggun jawab bersama.  “Kami telah dan terus berinvestasi pada pengembangan teknologi, serta berbagai program proteksi, baik bagi konsumen maupun mitra. Kami juga berinvestasi pada edukasi agar pelanggan dan mitra kami bisa mendapatkan manfaat paling optimal dari teknologi digital dan tidak dirugikan,” kata Kevin, Jumat (28/2).  

Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo mengatakan, kondisi di Indonesia sangat unik. Pengguna internet sangat tinggi mencapai lebih dari 170 juta, tapi tingkat literasi digital masyarakat kita masih tergolong rendah. “Agar tak kehilangan momentum kita harus bekerja keras bersama-sama meningkatkan literasi digital masyarakat,” imbuhnya

Prioritas Kominfo meningkatkan literasi digital seiring dengan akan terbitnya Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi. Beleid ini sebagai payung hukum yang mengatur standar perlindungan data pribadi masyarakat. Kolaborasi Gojek dengan Kominfo dalam meningkatkan literasi digital akan menjadi langkah berkelanjutan sepanjang tahun.

Masyarakat, mitra, dan pelanggan akan mendapat akses edukasi dalam bentuk yang mudah dipahami seperti poster, infografis, kuis di aplikasi Gojek, maupun video iklan layanan masyarakat. Materi edukasi tersebut akan disampaikan melalui aplikasi Gojek, media sosial, forum kopdar mitra Gojek, maupun sosialisasi di beberapa kota bersama Center for Digital Society Universitas Gadjah Mada (CfDS UGM). 

Selain melalui edukasi, Gojek juga mengimplementasikan teknologi, serta menghadirkan program proteksi untuk memastikan keamanan masyarakat saat menggunakan layanan Gojek. 
Implementasi teknologi hadir melalui Gojek SHIELD yang dijalankan dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan, serta dioperasikan tim keamanan digital kelas dunia. Terdiri dari data scientist, engineers dan juga pakar cyber security. 

Gojek SHIELD terdiri dari teknologi perlindungan yang menjaga seluruh pihak dalam ekosistem dari ancaman keamanan. Termasuk fitur penyamaran nomor telepon, intervensi chat. Juga fitur tombol darurat yang terhubung unit darurat Gojek yang siaga 24 jam dalam memberikan pertolongan. 

Memanfaatkan machine learning, Gojek SHIELD mampu mencegah dan menindak setiap perilaku mencurigakan yang terjadi pada platform Gojek. Baru-baru ini, berkat deteksi dini sistem, Gojek dapat memberikan bukti kepada kepolisian di Jakarta, Semarang dan Malang untuk mengungkap sindikat kriminal pelaku order fiktif. Sindikat ini bekerja menggunakan aplikasi Fake GPS dan aplikasi modifikasi. Di Singapura, sistem tersebut mendeteksi dan melakukan suspend kepada 120 mitra driver yang menggunakan aplikasi modifikasi.

Selanjutnya, program proteksi Gojek mencakup langkah antisipasi untuk meminimalisir berbagai bentuk risiko. Dalam transportasi, Gojek memberikan berbagai pelatihan kepada para mitra driver sehingga mereka dapat menjadi pelopor keselamatan. Pelatihan-pelatihan itu antara lain pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), pelatihan anti-kekerasan seksual, serta keselamatan berkendara. 

Program proteksi Gojek juga dilengkapi dengan jaminan perlindungan asuransi., Antara lain asuransi perjalanan di GoCar dan GoRide, asuransi kehilangan dan kerusakan barang untuk layanan logistik GoSend dan GoBox, serta asuransi layanan GoLife. Dalam waktu dekat, Gojek juga akan meluncurkan program jaminan saldo GoPay kembali untuk melindungi pengguna dari transaksi yang tidak sah. (yof)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER