FinTechnesia.com | Laporan Kaspersky berjudul “More connected than ever before: how we build our digital comfort zones” menemukan mayoritas (82%) responden wilayah Asia Tenggara menganggap gaya hidup digital mereka aman terkait privasi data. Ini 7% lebih tinggi dari rata-rata global sebesar 75%.
Di antara 760 responden wilayah tersebut, temuan menarik lain menunjukkan hanya 1% pengguna di Asia Tenggara yang mengakui, hidup secara virtual sangat tidak aman bagi mereka. Dua tingkat lebih rendah dari tingkat global yaitu sebesar 3%.
Sisanya menjawab merasa tidak aman (11%), masih lebih rendah dari persentase global sebesar 16% Sedangkan 5% tidak yakin.
Terlepas keyakinan yang tinggi di wilayah tersebut, responden survei juga mengaku diretas secara online. Pengguna mengakui, akun media sosial (21%), akun email (20%), perangkat seluler (13%), jaringan Wi-Fi (12%) dan akun perbankan mereka (12%) telah mengalami peretasan.