Minggu, 14 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

UKM Kesulitan Menghadapi Ancaman Siber Canggih

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Usaha kecil dan menengah (UKM) termasuk di antara banyak sektor yang terkena dampak pandemi. Selain menjaga arus kas tetap berjalan saat lockdown, sektor ini juga menjadi target para pelaku kejahatan siber.

Berdasarkan survei Kaspersky’s IT Security Economics 2020, lebih dari sepertiga (37%) UKM di Asia Tenggara (SEA) mengaku menghadapi serangan yang ditargetkan. Ini empat tingkat lebih tinggi dibandingkan rata-rata global sebesar 33%. Dalam penelitian ini, UKM didefinisikan sebagai perusahaan yang memiliki karyawan 50 hingga 999 orang.

Serangan bertarget adalah beberapa risiko paling berbahaya bagi sistem bisnis. Ini tipe serangan siber untuk membahayakan perusahaan atau jaringan tertentu.

WBiasanya, serangan yang ditargetkan memiliki beberapa tahapan. Jenis ancaman canggih tersebut cenderung sangat sulit dideteksi karena sifatnya yang ditargetkan.

Perusahaan besar lebih cenderung memiliki langkah-langkah keamanan mutakhir. Sehingga UKM akhirnya menjadi sasaran empuk. Ketika berhasil, serangan ini bisa menyebabkan kerugian yang sangat besar.

Rata-rata, serangan yang berhasil terhadap UKM dapat menghabiskan biaya hingga US$ 130.000- jika dihadapkan dengan situasi saat ini, itu merupakan jumlah yang sangat besar,” kata Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky, pekan lalu. (mrz)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER