Rabu, 27 Maret 2024
FINTECHNESIA.COM |

Ula Menggaet Pendanaan Seri A Sebesar Rp 290 Miliar

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Ula, startup e-commerce berbasis di Indonesia yang berfokus pada transformasi UMKM melalui teknologi,  mengumumkan perolehan pendanaan Seri A US$ 20 juta atau Rp 290 miliar.

Dipimpin Quona Capital — salah satu investor utama dalam putaran pendanaan awal Ula, bersama B Capital Group. Beberapa investor sebelumnya seperti Lightspeed India dan Sequoia Capital India turut berpartisipasi dalam pendanaan kali ini. 

Pendanaan Seri A ini untuk memaksimalkan rencana ekspansi Ula ke depan, pengembangan  produk dan layanan, serta  peluncuran kategori produk baru. Ula pertama kali diluncurkan pada Januari 2020 dengan tim di Indonesia, India, dan Singapura.

Sampai saat ini telah melayani lebih dari 20.000 toko yang mayoritas berlokasi di Jawa Timur. Ula menawarkan  kemudahan bertransaksi melalui teknologi, dan layanan yang tersedia di aplikasi. Seperti mendigitalisasi struktur rantai pasok, memudahkan pengelolaan stok, dan manajemen keuangan  untuk UMKM.

Co Founder dan CEO Ula, Nipun Mehra menyatakan, peritel kecil atau UMKM sangat terintegrasi dengan ekonomi dan budaya Indonesia. Mereka adalah wirausahawan dan pengusaha mikro yang jika dibandingkan peritel modern, sebetulnya menjalankan  bisnis dengan biaya yang sangat efisien.

Namun di lain pihak, bisnis berskala kecil menyebabkan mereka menjadi segmen yang paling rentan di dalam rantai penjualan ritel. “Mereka menghadapi beberapa tantangan dalam bisnis seperti terbatasnya ketersediaan produk, tingginya harga produk di pasaran untuk dapat mereka jual, layanan yang belum maksimal, dan juga modal kerja yang terbatas,” terang Nipun.

Mendukung para pelaku ritel kecil, Ula menghadirkan solusi Ula. Ula menyediakan beberapa pilihan produk melalui aplikasi e-commerce, serta layanan doorstep delivery yang memudahkan pengelolaan stok barang menjadi lebih efisien.

Sehingga memungkinkan para pelaku ritel kecil menggunakan modal mereka untuk kebutuhan lainnya. Mereka tidak perlu lagi menutup toko untuk pergi ke pasar yang ramai dan harus mengantre panjang. Agae dapat memesan kebutuhan stok harian mereka hanya dengan beberapa klik melalui aplikasi Ula.

Hasilnya, banyak mitra Ula mengalami peningkatan laba harian 15% dari durasi waktu buka toko mereka yang lebih panjang. Mengurangi kemungkinan habisnya persediaan barang, serta harga pembelian stok yang kompetitif. (sya)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER