Rabu, 24 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Setelah Data Bocor, Rekening Bank Ambyar

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Masih ingat kasus mama minta pulsa atau SMS permintaan transfer. Keduanya sebagian kecil dari kasus kebocoran data masyarakat. Dan kini kasus bocornya data masyarakat itu terus melebar. Dan komplotan pemilik data masyarakat itu mulai mengincar target yang lebih menggiurkan: menguras rekening bank masyarakat..

Salah satunya kebocoran data itu menimpa tokoh media nasional, Ilham Bintang. Pada Rabu (5/2), Polda Metro Jaya mengadakan konferensi pers perkembangan kasus tersebut. Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, dari hasil pelacakan dan penelusuran pihak berwajib menangkap delapan.

Otak komplotan ini rupanya menggandeng oknum salah satu bank perkreditan rakyat (BPR), yakni PT BPR Bintara Pratama Sejahtera (Bank Bintara). Dengan begitu, ia bisa memiliki akses pada Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK). SLIK adalah data debitur bank, yang berisi nomor telepon, nomor kartu kredit dan mengetahui batas rekening nasabah.

Baca Juga: Rekening Ilham Bintang Bobol, Operator Telekomunikasi dan Bank Harus Memperketat Verifikasi

Setelah mendapatkan nama target korban serta nomor telepon dan KTP., komplotan mengurus pembuatan fisik kartu SIM baru ke gerai operator dengan menggunakan KTP palsu. Setelah pergantian kartu SIM inilah terjadi  pembobolan rekening bank. Di era digital, nomor ponsel memang memegan peran amat vital lantaran langsung terhubung dengan nomor rekening bank dan menjadi pengiriman one time pasword (OTP) atau verifikasi lain. Setelah menguasai kartu SIM operator seluler, komplotan mengoprek email korban termasuk mengganti kode internet banking. Data rekening bank milik korban muncul di email.

Modus tersebut mirip dugaan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Semuel Abrijani Pangerapan. Menurutnya, memang benar salah satu alasan mengapa akun bank dapat diretas karena pelaku melakukan penggantian kartu SIM Indosat Ooredoo milik Ilham, tapi ada sesuatu yang lebih besar di balik kasus tersebut.

“Saya kira kejadian ini tidak hanya terjadi karena pembobolan dan penggantian kartu SIM. Pelaku pasti memegang data pribadi lain dari Ilham agar dapat melakukan transaksi hingga menguras rekening miliknya,” kata Semuel kepada wartawan, Rabu (22/1) lalu. Dia mengatakan, untuk menggunakan platform banking menggunakan internet harus memasukkan OTP yang dikirimkan ke nomor terdaftar. “Tapi kan pelaku harus memiliki data lain untuk bisa login ke akun korbannya,” tegas Semuel. (frd)



BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER