Minggu, 28 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Itama Ranoraya (IRRA) Bangun Pabrik Kantong Darah Bersama Palang Merah Indonesia (PMI)

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Data World Health Organization (WHO) menyebutkan, total kebutuhan kantong darah di setiap negara idealnya sebanyak 2% dari jumlah total penduduk. Dengan asumsi jumlah populasi Indonesia sebanyak 277,75 juta jiwa pada tahun 2022 di Indonesia, kenituhan kantong darah ysekitar 5,56 juta per tahun.

Data Palang Merah Indonesia (PMI) per 14 Juni 2023 memperlihatkan, stok darah Unit Donor Darah (UDD) di seluruh Indonesia hanya baru mencapai 77.438 kantong. Jumlah tersebut berada di bawah estimasi kebutuhan kantong darah yang ideal menurut WHO bagi sebuah negara.

Maka, PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA)mendukung program pemerintah sekaligus mendorong kemajuan sektor kesehatan di Indonesia.Untuk membantu peningkatan jumlah kantong darah, emiten yang bergerak di bidang peralatan dan perlengkapan medis berteknologi tinggiitu turut berkontribusi untuk men-supplyketersediaan kantong darah di Indonesia melalui PMI. Selain itu, IRRA juga akan turut serta mendistribusikan kantong darah dalam negeri yang diproyeksikan akan berjalan tahun 2024.

Baca juga: Ratusan Karyawan XL Axiata Ikut Aksi Donor Darah

Penugasan kepada Unit Donor Darah itu ada empat: jaminan ketersediaan, jaminan mutu, transparansi jumlah kesediaan golongan darah, dan kemudahan akses untuk mendapatkannya. Kemitraan yang terjalin adalah dengan para penyedia produk-produk seperti kantong darah, reagen, dan alat-alat pengolahan darah.

Produk-produk yang digunakan oleh PMI harus sudah mendapatkan rekomendasi dari pusat dengan segala spesifikasi dan kualifikasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk menjaga legalitas yang ada.

“Kami mempercayakan kemitraan dengan Itama Ranoraya karena kualitas produknya yang tidak perlu diragukan lagi, dan dengan akan hadirnya pabrik kantong darah di Indonesia, tentu akan membantu UDD dalam hal jaminan ketersediaan kantong darah,” kata dr. Suhara Manullang, Kepala UDD PMI Kota Tangerang Selatan, Selasa (28/11).

Tak hanya produksi dan penyediaan kantong darah, kemitraan antara Itama Ranoraya dan PMI juga telah terjalin melalui kemitraan pada reagen skrining darah sejak tahun 2010 dan apheresis sejak 2016.

Reagen skrining darah merupakan alat kesehatan yang berguna untuk melakukan pengecekan penyakit HIV, Hepatitis B dan C, serta sifilis pada darah. Sementara, aphresis berfungsi untuk memisahkan antara sel darah merah, sel darah putih, trombosit, dan plasma kovalesen yang ditujukan untuk donor trombosit darah. Reagen skrining darah dan apheresis merupakan penambahan portofolio produk yang dilakukan perseroan pada 2006.

“Pemenuhan kebutuhan kantong darah PMI merupakan satu dari sekian banyak partisipasi PT Itama Ranoraya dalam meningkatkan kualitas sektor kesehatan. Melalui kemitraan-kemitraan yang terjalin, kami juga akan terus berupaya untuk menjaga rantai pasok dalam memenuhi kebutuhan konsumen secara cepat,” kata Heru Firdausi Syarif, Direktur Utama PT Itama Ranoraya Tbk.

Hingga akhir tahun 2023 jumlah pelanggan kunci Itama Ranoraya telah mencapai 1.765 di seluruh Indonesia. Sebanyak 32% di antaranya berasal dari sektor pemerintah daerah dan 68% lain berasal dari sektor swasta. Produk dan layanan Itama Ranoraya juga berhasil didistribusikan oleh 261 jaringan distribusi dari Sumatera hingga Nusa Tenggara Timur. (jun)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER