FinTechnesia.com | Saat dunia sedang berjuang melawan virus corona (Covid-19), ada peretas tega menjalankan aksinya. Tak tanggung-tanggung, peretas itu menyerang situs Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO). Gilanya lagi, mengutip Reuters, Rabu (25/3), serangan itu meningkat dua kali lipat.
Chief Information Security Officer WHO, Flavio Aggio menjelaskan, identitas para peretas tidak jelas dan upaya itu tidak berhasil. Tapi ia menggarisbawahi, upaya peretasan meningkat ketika WHO berjuang menghadapi virus corona, yang telah menewaskan lebih dari 15.000 orang di seluruh dunia.
Reuters memantau, upaya pembobolan di WHO pertama kali diketahui oleh Alexander Urbelis, seorang pakar keamanan siber dan pengacara Blackstone Law Group yang berbasis di New York Ia melacak aktivitas pendaftaran domain internet yang mencurigakan pada 13 Maret lalu.
Saat itu peretas mengaktifkan situs yang meniru email internal WHO. “Saya menyadari ini adalah serangan langsung terhadap WHO di tengah pandemi,” kata Urbelis.
Ia tidak mengetahui siapa yang bertanggung jawab. Tapi tetapi dua sumber lain mencurigai sekelompok peretas yang dikenal sebagai DarkHotel. Kelompol ini telah beraksi sejak tahun 2007.
Aggio mengonfirmasi, situs yang ditemukan oleh Urbelis berupaya mencuri kata sandi dari beberapa staf WHO. Peretas berpura-pura sebagai staf WHO untuk mencuri uang dan informasi sensitif dari masyarakat. (hlm)