Kamis, 25 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Ada Wabah Corona, Bank BNI Tetap Mampu Mencetak Pertumbuhan Laba Bersih 4,3% Menjadi Rp 4,25 Triliun

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Meski wabah corona melanda, Bank BNI berhasil melewati masa penuh tantangan di kuartal I-2020. Mengutip siara pers Rabu (19/3), pada akhir kuartal I 2020, bank berlogo angka 46 ini mampu menumbuhkan pinjaman sebesar 11,2% year over year (yoy). Yaitu dari Rp 521,35 triliun pada kuartal I 2019 menjadi Rp 579,60 triliun pada kuartal I 2020.

Dibandingkan posisi akhir tahun 2019, pinjaman tumbuh 4,1% year to date (ytd). Hal ini sejalan dengan strategi BNI yang sangat selektif dalam melakukan ekspansi di tengah pandemi COVID-19. Peningkatan pinjaman ini ditopang oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) 10,4% yoy, yaitu dari Rp 575,75 triliun pada kuartal I 2019 menjadi Rp 635,75 triliun pada kuartal I 2020. Dengan pertumbuhan DPK yang baik ini, BNI memiliki likuiditas yang sehat. Loan to deposit ratio (LDR) BNI pada kuartal I 2020 tercatat sebesar 92,3%.

Ke depan, BNI melihat pentingnya mengantisipasi potensi tekanan pada likuiditas. Dipengaruhi penundaan pembayaran angsuran pokok dan pembayaran bunga dari debitur karena bisnis mereka terpengaruh COVID-19. Serta tekanan capital outflow dan potensi melemahnya ekspor.

Dalam kondisi sangat menantang seperti ini, likuiditas BNI akan tetap dikelola secara prudent. Tercermin pada indikator atau rasio-rasio likuiditas yang seluruhnya telah sesuai ketentuan regulator dan risk appetite internal. Profitabiilitas BNI membaik.


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER