FinTechnesia.com | Selama wabah corona, masyarakat lebih banyak berbelanja online. Berarti lebih banyak pula target yang menggoda pelaku kejahatan siber. Dalam situasi sepert itu, setiap orang mengetahui kemungkinan pesan phishing. Misalnya, tautan daring yang tidak boleh di klik atau lampiran tak terduga yang berisi malware.
Tinjauan ancaman Kaspersky kuartal I-2020 (Januari-Maret) di Indonesia menunjukkan, 25,7% pengguna komputer hampir terpengaruh ancaman berbasis web. Ancaman penjelajah web metode utama menyebarkan program berbahaya. Statistik ini lebih baik. Periode sama tahun lalu jumlah ancaman web berjumlah 30,1%.
Tapi perubahan positif ini jangan menjadi alasan melonggarkan kewaspadaan. Sedikit kelalaian akan menjadi celah yang sangat berharga bagi para pelaku kejahatan siber.