Jumat, 22 Maret 2024
FINTECHNESIA.COM |

Ride Hailing inDriver Kini Jadi inDrive dan Siapkan Sistem Pembayaran Non Tunai

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Penyedia aplikasi ride-hailing, inDriver, kini rebranding menjadi inDrive. Aplikasi tersebut kini menargetkan untuk masuk ke beberapa segmen usaha baru. Termasuk financial technology (fintech) maupun integrasi dengan e-wallet untuk sistem pembayaran.

Saat ini inDrive masih menggunakan sistem pembayaran tunai. Ke depan perusahaan yang berpusat di California itu ingin menggaet sejumlah perusahaan e-wallet lokal di Indonesia untuk layanan dalam negeri.

“Kami menyusun integrasi dengan e-wallet lokal,” ujar Direktur Ride-Hailing (APAC) inDrive Roman Ermoshin, Rabu (12/10).

Dalam jangka pendek, inDrive masih akan menggunakan sistem pembayaran tunai sampai nantinya ada perusahaan e-wallet yang bisa terintegrasi.

Baca juga: Tantang Gojek dan Grab, inDriver Kini Resmi Hadir di Jakarta dan Sekitarnya

Terkait d tarif, inDrive menawarkan kesempatan bagi penumpang dan pengemudi untuk bernegosiasi. Adapun, batasan maupun acuan tarif masih akan merujuk pada regulasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Saat ini, inDrive memiliki sekitar 600.000 mitra pengemudi yang menggunakan sepeda motor maupun mobil. Aplikasi inDrive telah diunduh sekitar 1,7 juta kali.

Sejak meluncur di Indonesia pada 2019, kini inDrive telah beroperasi di sekitar 50 kota. Secara global, aplikasi tersebut telah bisa pengguna pakai di 707 kota pada 47 negara. (jos)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER