Minggu, 28 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Menebak Arah Pergerakan Bitcoin di Tahun Baru Imlek 2024

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Setelah gejolak di awal tahun, Bitcoin telah berhasil mengatasi rintangan pada bulan Januari 2024, dengan kinerja 0,62%. Dengan datangnya Tahun Baru Imlek 2024, banyak yang bertanya-tanya tentang nasib Bitcoin: Apakah akan mengalami peningkatan nilai atau sebaliknya?

Sejarah menggambarkan, harga Bitcoin cenderung menunjukkan sedikit penurunan menjelang perayaan Tahun Baru Imlek. Seperti pada tahun 2022, Bitcoin menurun 18%. Namun, anomali terjadi pada tahun 2023, Bitcoin melesat sebesar 12%. Saat itu menyentuh level US$ 23.000, setelah sebelumnya berada di level US$ 21.000.

Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur menjelaskan, biasanya ketika perayaan Imlek, masyarakat yang merayakan cenderung memerlukan uang tunai dan menariknya dari akun investasi mereka, termasuk kripto. Meski potensi turun masih kuat, tapi ada yang mungkin berbeda dari pergerakan Bitcoin dan pasar kripto umumnya pada tahun 2024 ini.

Jika membicarakan tahun 2024, maka tahun yang lebih tepat dijadikan komparasi adalah tahun 2020 sebab tahun 2024 adalah satu tahun sebelum bull market 2021. Data menunjukkan, tahun 2020, harga Bitcoin adalah US$ 8.360 saat bertepatan dengan perayaan Imlek. 

Baca juga: Menerka Nasib Kripto di Tahun 2024, Masih Tren Bullish Atau Malah Bearish?

“Sebulan setelah perayaan Imlek, harga Bitcoin meningkat 11,5% ke harga US$ 9.323. Harapannya tahun 2024 ini akan ada pergerakan kenaikan setelah perayaan Imlek,” kata Fyqieh, Rabu (7/2). 

Saat merayakan Tahun Naga, pasar kripto tampaknya bersemangat. Meskipun prediksi sebelumnya menyarankan kehati-hatian karena fluktuasi yang diperkirakan terjadi menjelang halving, sehingga bisa membuat ekspektasi Bitcoin berkinerja yang luar biasa. 

“Membeli Bitcoin pada akhir hari pertama Tahun Baru Imlek dan menjualnya 10 hari perdagangan kemudian akan menghasilkan rata-rata 9%, dengan delapan tahun terakhir (2015-2023) menunjukkan keuntungan positif,” ungkap Fyqieh.

Menurut Fyqie, salah satu katalis utama yang bisa membuat pasar kripto positif pasca perayaan Imlek di tahun 2024 ini adalah kebijakan Pemerintah China itu sendiri. Potensi kenaikan pasar kripto pekan ini bisa didorong stimulus ekonomi China. 

Sebelumnya, Bank sentral China mengumumkan pelonggaran kebijakan sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan. Bank akan dipotong sebesar 50 basis poin mulai 5 Februari, yang akan menyediakan modal jangka panjang sebesar CNY 1 triliun. 

Dampak penurunan suku bunga China pada pasar kripto yang dapat berkontribusi pada peningkatan likuiditas dan sentimen investor.  Kemungkinan aliran dana yang besar dapat masuk ke pasar kripto dan meningkatkan permintaan. 

“Peningkatan likuiditas sering kali berarti investasi yang lebih besar pada aset berisiko, karena investor mencari imbal hasil yang lebih tinggi, yang dapat menyebabkan peningkatan nilai Bitcoin,” jelas Fyqieh.

Menurut laporan CoinShares, produk investasi BTC mencatat peningkatan dari seluruh arus masuk pada Rabu (7/2). Bitcoin menerima arus masuk sebesar US$ 703 juta. Sehingga total aset global yang dikelola menjadi US$ 53 miliar. 

Penting dicatat, produk investasi BTC menghadapi arus keluar lebih dari US$ 500 juta pada akhir Januari/ Hal ini serta penjualan BTC yang agresif mungkin berperan dalam koreksi pasar.

Target harga Bitcoin saat ini, jika BTC bergerak di kisaran US$ 43.100 bertengger di MA-50, dan mampu bertahan di level tersebut, potensi menuju ke resistance US$ 44.500. Sementara jika kembali turun di bawah MA-50, maka berpotensi bergerak sideways diantara US$ 42.000 – US$ 43.000. 

Dalam jangka panjang, Fyqieh juga merasa positif tentang masa depan Bitcoin. Menyoroti pengendalian inflasi dan peristiwa halving yang akan datang sebagai faktor yang meningkatkan kepercayaan pasar. Menurutnya, semangat tahun Naga Kayu dapat membawa pasar kripto ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. (jun)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER