Jumat, 26 Juli 2024
FINTECHNESIA.COM |

Kredit Pintar Mencetak Pertumbuhan Pinjaman 3,4% di Sumatera Utara

BACA JUGA


FinTechnesia.com | Kredit Pintar mencatatkan pertumbuhan positif di kuartal I 2024. Total peminjam sejak berdiri tahun 2017 berjumlah lebih dari 7 juta nasabah.

Pertumbuhan pinjaman di Sumatera Utara (Sumut), tercatat sepanjang kuartal I 2024 telah naik sebesar 3,4%. Medan menunjukkan pertumbuhan 48,26% terhadap penyaluran pinjaman Kredit Pintar di Sumut.

Kokko Cattaka selaku Head of Business Kredit Pintar melihat kebutuhan pendanaan bagi para pelaku UMKM masih sangat tinggi. Namun, di sisi lain, mereka kerap kali terkendala pada akses permodalan.

“Kami sebagai platform fintech lending berupaya agar dapat menyediakan solusi alternatif pendanaan bagi para pelaku UMKM. Sehingga usaha mereka bisa semakin berkembang serta berpeluang menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi,” Katania, Jumat (10/5).

Hingga pertengahan kuartal II/2024 total akumulasi penyaluran pinjaman Kredit Pintar lebih dari Rp 43 Triliun. Sekitar separuh nasabahnya meminjam uang untuk kebutuhan modal usaha kecil atau pendidikan.

Baca juga : Kredit Pintar Turunkan Suku Bunga Pinjaman Hingga 50%

Entjik S. Djafar, Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Indonesia (AFPI) mengatakan, industri fintech P2P lending ingin membantu UMKM untuk mendapatkan akses pendanaan yang lebih mudah dan cepat. Sehingga mereka dapat mengembangkan usaha dan menciptakan lapangan kerja baru.

Fintech P2P lending juga masih menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya tingkat literasi keuangan masyarakat. Banyak masyarakat yang belum memahami tingkat risiko dan manfaat fintech P2P. Sehingga mereka mudah terjebak dalam penipuan atau pinjaman yang tidak sesuai dengan kemampuan mereka.

“AFPI berkomitmen untuk meningkatkan literasi pada masyarakat untuk mendorong pertumbuhan industri fintech lending yang sehat dan bertanggung jawab. Salah satu upaya yang dilakukan AFPI adalah dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan edukasi dan sosialisasi seperti Fintech Lending Days di Medan,“ papar Entjik.

Jasmi, Deputi Komisioner Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan melihat besarnya peran UMKM tentu memerlukan perhatian dari kita semua. Tingginya potensi UMKM kita sekaligus juga membuka peluang khususnya bagi fintech lending untuk turut berkontribusi.

Diharapkan dapat mengoptimalisasi industri fintech lending sehingga masyarakat atau UMKM memiliki opsi alternatif pembiayaan dalam kegiatan usaha. “Kami berpesan kepada masyarakat yang memanfaatkan fintech lending sebagai pembiayaan, kiranya dapat melakukan dengan bijak dan sesuai dengan kemampuan,” terang Jasmi. (alo)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER