FinTechnesia.com | Setelah Adamas Belva Syah Devara, mundur dari Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Ruangguru tetap menjadi polemik. Perusahaan rintisan teknologi pendidikan itu jadi sorotan setelah ditunjuk sebagai mitra penyelenggara pelatihan Kartu Prakerja 2020.
Startup ini yang dinilai merupakan perusahaan asing, jadi tak berhak mengelola pelatihan Kartu Prakerja program pemerintah. Belva yang juga Founder sekaligus CEO Ruangguru angkat bicara. Ia menjawab pertanyaan akun Instagram muhammad_hadian terkait Singapura.
Baca Juga: Polemik Ruangguru di Kartu Prakerja, Belva Mundur dari Staf Khusus Jokowi
Dalam akun Instagram Belva menjelaskan, tidak benar mayoritas saham dimiliki investor Singapura. “Ya Ruangguru Pte Ltd yang di Singapura ya punya saya juga, kami juga punya pegawai di Singapura,” terang Belva, Rabu (22/4). Menurutnya, ada perusahaan Ruangguru lain di Vietnam dan. Thailand.
Jika menelusuri Google, maka ada penjelasan tentang Ruangguru. RUANGGURU PTE. LTD. (the “Company”) The Company is a PRIVATE COMPANY LIMITED BY SHARES and it’s current status is Live Company. The company was registered / incorporated on 27 October 2015 (Tuesday), 4 years ago with a paid up capital of US$ 156.197.66
The address of this company registered office is 6 BATTERY ROAD #38-04 SINGAPORE 04990. The company has 7 officers / owners / shareholders. (hlm)