Rabu, 27 Maret 2024
FINTECHNESIA.COM |

Sambil Rebahan, Bisa Mengirimkan Uang ke Luar Negeri, Begini Caranya

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Persaingan remitansi semakin seru. Transfez, perusahaan rintisan tekfin (fintech) sektor remitansi hadir sebagai solusi transfer internasional melalui aplikasi, menambah jangkauan remitansi outbound-nya menjadi ke 47 negara. Di antaranya Australia, Hong Kong, Jepang dan beberapa negara di Afrika dan Amerika Selatan seperti Nigeria dan Brasil.

Transfez kini juga sudah memiliki izin di Australia. Sehingga kegiatan transfer dari Australia ke negara-negara tujuan Transfez termasuk Indonesia segera aktif dalam beberapa waktu ke depan. Berlisensi dan diawasi oleh Bank Indonesia (BI) Transfez mengklam, proses transfer dana dilakukan dengan cepat.

Beberapa negara hanya membutuhkan waktu mendekati realtime untuk menerima dana. Seperti Inggris, Australia, Singapura, Hong Kong, Filipina, Nepal, Sri Lanka, Vietnam, Pakistan, India, Nigeria, Meksiko dan Ghana. Ada juga yang membutuhkan beberapa jam, seperti Korea Selatan dan Brasil. Selebihnya hanya membutuhkan satu hari kerja untuk negara tujuan lain, seperti Eropa.

Co-Founder dan CEO Transfez, Edo Windratno, mengatakan: Transfez memberikan kemudahan bagi konsumen yang ingin mengirimkan dana ke luar negeri dengan biaya rendah, praktis, cepat dan aman. Misalnya untuk biaya kuliah, keluarga, biaya rumah sakit, urusan darurat maupun pembayaran barang atau jasa bagi pelaku usaha. Seluruh prosedur transfer, mulai dari know your customer (KYC), membuat transaksi hingga tracking dijalankan melalui aplikasi. “Keseluruhan proses online, pengguna tidak perlu lagi keluar rumah ketika ingin melakukan pengiriman uang ke luar negeri. Sehingga mendukung anjuran pemerintah tentang physical distancing dan di rumah saja,” terang Edo, Rabu (29/4).

Menurut Bank Dunia, nilai remitansi dari Indonesia mencapai US$ 5,1 miliar di tahun 2018. Dan menuju Indonesia sebesar US$ 11,6 miliar di tahun 2019 atau 1,1% dari produk domestik bruto Indonesia. Remitansi merupakan salah satu sumber pemasukan keuangan dari luar negeri terbesar di Indonesia. Dan salah satu solusi untuk menekan defisit neraca transaksi berjalan. (eko)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER