FinTechnesia.com | GoPay memudahkan masyarakat Indonesia menunaikan zakat, infaq dan sedekah secara digital. Tujuannya, mempercepat penyaluran bantuan ke para mustahik di tengah kondisi pandemi. Diharapkan zakat digital dapat optimal menjadi jaringan pengaman sosial bagi kelompok rentan dan miskin terdampak corona. Sekaligus membantu pemulihan ekonomi Indonesia.
Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, mendukung pemanfaatan zakat digital, “Saatnya di tengah pandemi, mereka yang punya kewajiban berzakat atau mereka yang punya peluang berinfaq bersedekah, memberikan apa yang kita miliki untuk orang lain, tanpa sekat tanpa dimensi keagamaan dan apapun,” terang Haedar,.
Ketua Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu), Hilman Latoe. Latief, menjelaskan tentang potensi zakat di tahun ini, “Setiap tahun penerimaan zakat di Indonesia selalu naik persentasenya, Jumlah yang terhimpun masih jauh daripada jumlah potensi zakat. Tahun ini, semua orang dan bidang terdampak, padahal mereka berpotensi sebagai muzakki,
Managing Director GoPay, Budi Gandasoebrata, menjelaskan, GoPay sendiri melihat transaksi masyarakat beralih ke ranah digital selama masa pandemi ini. Belanja, makan minum, bayar tagihan, semuanya digital. Transaksi GoZakat sendiri mengalami naik dua lipat sejak masa pandemi. Bukti nyata bahwa masyarakat Indonesia sangat menghayati pentingnya donasi untuk membantu sesama di saat-saat sulit seperti ini,”
engguna GoPay yang ingin membayar zakat cukup membuka fitur GoBills di aplikasi Gojek. Pilih menu Zakat dan masukkan jumlah yang ingin dibayarkan. Saat ini GoPay telah bekerja sama dengan 400 lembaga nirlaba dan rumah ibadah di 21 provinsi dan 41 kota di seluruh Indonesia sebagai pembayaran donasi non-tunai. (sya)