Kamis, 25 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Beli Bank Jago, Investor Singapura Siapkan Duit Rp 3,15 Triliun

BACA JUGA




FinTechnesia.com | GIC Private Limited akan masuk menjadi pemegang saham PT Bank Jago Tbk (ARTO). Sovereign wealth fund asal Singapura masuk melalui skema Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue.

Prospektus Bank Jago dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Jumat (26/2) menyebutkan, Bank Jago akan menerbitkan 3 miliar saham baru di harga eksekusi Rp 2.350 per saham. Bila semua HMETD dilaksanakan, maka Bank Jago akan meraih dana segar Rp 7,05 triliun.

Setiap pemilik 579 saham lama akan memperoleh 160 HMETD. Dan bisa dieksekusi menjadi saham baru.

Dalam aksi korporasi ini PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI) yang dikendalikan Jerry Ng memiliki hak 1,129 miliar HMETD. MEI, pemegang 37,65% saham Bank Jago, berencana hanya melaksanakan 42,6 juta HMETD senilai Rp 100,11 miliar.

Gopay atau PT Dompet Karya Anak Bangsa sebagai pemilik 22,16% saham Bank Jago, memiliki 664,8 juta HMETD. Namun Gopay hanya akan melaksanakan 560 juta HMETD senilai Rp 1,31 triliun.

Sisa porsi HMETD dari MEI dan Gopay yang tidak dieksekusi akan diserap oleh GIC dengan jumlah 1,19 miliar unit. GIC merobek kocek sampai Rp 3,15 triliun untuk mengeksekusi HMETD itu.

Sementara itu, Wealth Track Technology Limited (WTT) sebagai pemilik 13,35% saham Jago hanya akan mengeksekusi 170 juta HMETD senilai Rp 339,5 miliar. WTT yang dikendalikan oleh Patrick Waluyo tidak mengeksekusi 230,5 juta rights yang dimiliki. Namun belum ada informasi kepada siapa rights ini dialihkan.

Cum date rights issue dijadwalkan pada 4 Maret untuk pasar reguler dan negosiasi dan 8 Maret untuk pasar tunai. Masa perdagangan dan pelaksanaan HMETD pada 10-17 Maret 2021. (mrz)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER