Kamis, 25 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Per September 2021, Laba Bersih Bank Syariah Indonesia Rp 2,26 Triliun, Naik 37,01%

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Kinerja solid Bank Syariah Indonesia (BSI) terekam pada triwulan III 2021. Laba bersih sebesar Rp 2,26 triliun. Naik 37,01% year on year (yoy). 

Langkah itu seiring strategi bank syariah terbesar di Tanah Air ini yang fokus pada digitalisasi produk dan layanan pasca merger 1 Februari lalu.

Akselerasi digital menjadi salah satu fokus BSI menggenjot bisnis. Tercermin dari transaksi kumulatif BSI Mobile yang mencapai 74,24 juta transaksi atau tumbuh 133% yoy. 

“Kenaikan transaksi melalui e-channel pada September 2021 mencapai 162,40 juta transaksi atau 95% transaksi di BSI sudah menggunakan e-Channel. Sisanya sebanyak 5% masih menggunakan layanan di teller,” kata Hery, Kamis (28/10).

Selain terdorong transaksi digital, perolehan laba bersihditopang pula kinerja berbagai sektor. Di antaranya dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 219,19 triliun. 

Emiten berkode saham BRIS meningkatkan pertumbuhan tabungan khususnya tabungan wadiah. Tumbuh signifikan sebesar 16,22% yoy atau mencapai Rp 30,35 triliun pada September 2021.

Sementara total tabungan bertumbuh 11,57% yoy yang mencapai Rp91,43 triliun pada kurun waktu yang sama. 

Pertumbuhan tabungan tersebut berdampak kepada membaiknya cost of fund yang kini sekitar 2,10%. Persentase tersebut turun signifikan dibandingkan Desember 2020 yang sebesar 2,67%. 

Pembiayaan BSI mampu tumbuh sekitar 7,38% yoy yang mencapai Rp163,32 triliun. BSI pun mampu menjaga kualitas pembiayaan (NPF) nett sebesar 1,02%.


Hery menjelaskan, pertumbuhan pembiayaan disokong oleh pembiayaan konsumer, mencapai Rp77,89 triliun.  Jumlah itu naik sekitar 21,43 % yoy dari Rp 64,14 triliun.  

Disusul gadai emas yang tumbuh 15,58% yoy. Penyaluran mencapai Rp 4,42 triliun dari sebelumnya Rp 3,82 triliun. 

Realisasi pembiayaan komersial BSI sepanjang Januari-September 2021 mencapai Rp10,58 triliun. Tumbuh sekitar 7,29% yoy dari sebelumnya sebesar Rp 9,86 triliun. 

Sektor mikro berhasil tumbuh sekitar 4,74%. BSI terus mendorong pertumbuhan pembiayaan kepada UMKM sehingga komposisinya hingga September 2021 mencapai 22,93%. Meningkat dari posisi Desember 2020 yang sekitar 22,4%. (eko)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER