Sabtu, 27 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Adira Finance Memperoleh Fasilitas Pinjaman Sindikasi Sebesar US$ 300 Juta

BACA JUGA




FinTechnesia.com | PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi sebesar US$ 300 juta di Singapura. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pasca pandemi tetap kuat di tengah ketidakpastian ekonomi global mendorong bank-bank asingmemberikan fasilitas kepada perusahaan-perusahaan Indonesia dengan rekam jejak yang baik dan profil peringkat kredit yang tinggi.

Saat ini Adira Finance memperoleh peringkat kredit nasional yaitu idAAA (stable outlook), kategori peringkat tertinggi dari Pefindo. Sedangkan peringkat internasional Moodys dan Fitch masing-masing adalah Baa1 dan BBB. 

Adira Finance terus melakukan diversifikasi sumber pendanaan melalui pinjaman sindikasi dalam mata uang asing. Ini merupakan pinjaman sindikasi kesembilan sepanjang perjalanan Adira Finance dan yang pertama setelah pandemi Covid-19.

Sebelum pandemi, Adira secara konsisten memanfaatkan pasar pinjaman sindikasi sejak tahun 2013. Kepercayaan investor terhadap Adira Finance terlihat dari penerbitan pinjaman sindikasi ini yang mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sekitar 3,2 kali dari rencana awal.

Baca juga: Krungsri, Melalui Adira Finance Tuntaskan Akuisisi Home Credit di Indonesia

Fasilitas ini menarik minat investor asing yang sebagian besar dari Singapura, Taiwan dan Jepang. Fasilitas ini berjumlah USD300 juta tenor 3 tahun dan tingkat bunga yang kompetitif.

Dalam proses penerbitan pinjaman sindikasi ini, Adira Finance menunjuk CTBC Bank Co, Ltd; DBS Bank Ltd; Maybank Securities Pte, Ltd; MUFG Bank Ltd; dan United Overseas Bank Limited sebagai mandated lead arrangers dan bookrunners

Seperti tahun-tahun sebelumnya sejak penerbitan pinjaman sindikasi yang pertama, perusahaan akan melakukan lindung nilai penuh (fully hedged) atas fasilitas ini untuk memitigasi risiko mata uang (currency risk) dan suku bunga (interest rate risk). 

“Kami berhasil merampungkan pinjaman sindikasi ke sembilan di tahun 2024. Fasilitas ini akan membantu bisnis pembiayaan kami di seluruh Indonesia dan membantu mendukung target pertumbuhan penyaluran pinjaman kami pada tahun 2024,” jelas Dewa Made Susila, Direktur Utama Adira Finance, Senin (5/2).

Adira Finance akan terus mendiversifikasi sumber pendanaannya sebagai bagian dari strategi mendanai pertumbuhan bisnis. Saat ini pinjaman kami berasal dari bank (baik bank dalam negeri maupun luar negeri) dan pasar modal (obligasi lokal dan sukuk mudharabah), masing- masing sebesar 48% dan 52%.

“Dengan gearing ratio sebesar satu kali yang jauh di bawah ketentuan regulasi sebesar 10 kali, Perusahaan memiliki ruang gerak yang luas dalam mencari pendanaan untuk pertumbuhan bisnis ke depan,” lanjut Dewa. (jun)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER