Senin, 6 Mei 2024
FINTECHNESIA.COM |

Anomali, Bersamaan Ramainya Bansos, Penjualan Minyak Goreng dan Beras Menurun

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Hari ini Indonesia akan mengadakan pemilihan umum (pemilu), 14 Februari. Menjelang pemilihan tersebut Compas.co.id menemukan beberapa anomali jelang pesta demokrasi. Terutama pada kategori bahan pokok atau sembako di sektor Fast Moving Consumer Goods (FMCG).

Jumlah penjualan produk minyak di e-commerce pada bulan Januari 2024 melorot 11% jika dibandingkan periode sama di tahun lalu. Menurun sekitar 70.000
produk, dari 645.000 produk terjual di tahun 2023, menjadi 575.000n produk terjual.

Hal ini turut ditemui pada produk bumbu dapur dan penyedap rasa. Jumlah produk terjual menurun 41% atau menurun 526.000 produk di bulan Januari 2024 dibanding periode yang sama di tahun lalu. Sebelumnya di tahun 2023 dapat terjual sekitar 1,2 juta produk. Saat ini hanya mencapai 769 ribu produk yang terjual.

Perusahaan teknologi dengan spesialisasi di online data crawling dan big data analysis menemukan data, yang secara rutin memantau nilai penjualan dan juga jumlah produk terjual seluruh produk FMCG di e-commerce, turut melihat beberapa anomali penjualan produk-produk bahan pokok, yang sebelumnya cukup stabil.

“Selain minyak dan penyedap rasa, kami juga melihat pengaruh kenaikan harga beras baru-baru ini. Penjualan beras di e-commerce turun 2% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Turun sekitar 16.000 produk dari 660.000 penjualan di 2023 ke 664.000 di tahun 2024,” terang Hanindia Narendrata, Co-Founder & CEO Compas.co.id, Selasa (13/2).

Baca juga: Bansos Nontunai di Aceh Melalui Bank Syariah Indonesia

Namun tidak seluruh bahan pokok kompak menuru. Berbanding beberapa produk
lain di bulan Januari 2024, gula mengalami peningkatan jumlah penjualan produk sebanyak 38%, atau senilai 201.000 produk. Jumlah itu dari 530.000 produk terjual di tahun 2023 ke 730 ribu produk terjual di tahun 2024.

Ddata-data e-commerce yang didapatkan oleh Compas.co.id diteliti dengan menggunakan metode crawling yang merekam data umum seluruh transaksi di Shopee, Tokopedia, Blibli dan Lazada secara near real-time.

Monitoring seluruh produk dan toko di e-commerce dengan rating 4 ke-atas di
kategori FMCG pada 4 kategori, yaitu perawatan dan kecantikan, makanan & minuman, kesehatan dan ibu & bayi.

Pengaruh kampanye pada penjualan produk suss, Salah satu hal yang menarik pada periode kampanye Desember 2023 lalu, produk susu menjadi perbincangan hangat di dunia politik.

Menjelang pemilihan tersebut Compas.co.id menemukan beberapa anomali jelang pesta demokrasi, terutama pada kategori bahan pokok atau sembako di sektor FMCG . Jumlah penjualan produk minyak di e-commerce pada bulan Januari 2024 melorot 11% dibandingkann periode yang sama di tahun lalu.

Menurun sekitar 70.000 produk dari 645.000 produk terjual di tahun 2023 Kini hanya mencapai 575.000 produk terjual.

Hal ini turut ditemui pada produk bumbu dapur dan penyedap rasa, dimana jumlah produk terjualnya menurun 41% atau menurun 526 ribu produk di bulan Januari 2024 dibanding periode sama di tahun lalu. Sebelumnya di tahun 2023 dapat terjual sekitar 1,2 juta produk. Namun saat ini hanya mencapai 769 ribu produk yang terjual.

Adapun tidak seluruh bahan pokok kompak mengalami penurunan, berbanding dengan beberapa produk lain di bulan Januari 2024 gula mengalami peningkatan jumlah penjualan produk sebanyak 38%, atau senilai 201.000 produk, dari 530 ribu produk terjual di tahun 2023 ke 730 ribu produk terjual di tahun 2024.

Salah satu hal yang menarik pada periode kampanye Desember 2023 lalu, produk susu menjadi perbincangan hangat di dunia politik. Sejalan dengan tren perbincangan tersebut, Compas.co.id menemukan bahwa jumlah penjualan produk susu formula pada bulan Januari 2024 meningkat 7% ke 781.000 produk, atau meningkat 501.000 produk dibandingkan bulan Desember 2023. (nin)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER