Rabu, 24 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Terra Drone Kupas Market dan Prediksi Drone ke Depan

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Perkembangan teknologi drone meningkat setiap tahun. Ditunjang kebutuhan.

Pasar drone di dunia diprediksi meningkat 13%-15% hingga 5 tahun kedepan. Asia sendiri menjadi wilayah yang diperkirakan mengalami peningkatan pasar cukup signifikan. Didominasi oleh Jepang, Cina, India dan Asia Tenggara.

Penggunaan jasa masih mendominasi karena banyak perusahaan yang masih menganggap teknologi drone sebagai hal yang baru, dibanding mengambil risiko yang tinggi karena kurangnya pengetahuan.

Dan masih banyak perusahaan yang menggunakan pihak ketiga atau outsource. Selain itu, akan semakin banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi di berbagai segmen.

Tren ini akan terus berkembang. Sehingga bisnis drone akan menjadi sesuatu yang tak terelakkan di masa depan.

Saat ini, beberapa kegunaan utama drone sendiri adalah pemetaan & survey serta inspeksi. Di sektor energi, sekitar 83%, drone digunakan untuk melakukan inspeksi.

Sedangkan industri lain drone banyak digunakan untuk inspeksi adalah real estate, rental & leasing, dan industrial plant (67%).

Di sektor konstruksi, drone paling banyak (80%) digunakan untuk pemetaan dan survei. Hal ini juga terjadi di industri lain seperti pertanian (59%). Lalu pertambangan, penggalian dan ekstraksi migas (55%), dan beberapa industri lainn.

Aplikasi drone besar ketiga dalam industri adalah fotografi dan pembuatan film. Aplikasi ini mewakili 74% penggunaan drone di industri informasi. Serta 60% penggunaannya dalam seni, hiburan dan rekreasi.

Ryan Fadhilah Hadi, Deputy Director International Business – Asia Pacific Region Terra Drone Corporation mengungkapkan tidak hanya jumlah perusahaan yang tumbuh tetapi juga segmen industri baru mulai banyak diperkenalkan.

“Seperti pengembang software untuk perencanaan misi, pengembang platform manajemen operasi drone, pengembang platform pemrosesan data, produsen drone logistik dan transportasi, serta lainnya,” kata Ryan, pekan lalu.

Tidak hanya terjadi dalam skala global, pertumbuhan pasar drone juga akan terjadi di Indonesia. Dari sisi regulasi, akan ada beberapa perubahan dalam proses mendapatkan izin yang diperlukan untuk mengoperasikan drone secara legal di Indonesia.

Prosesnya jauh lebih jelas dari sebelumnya. Namun ada prasyarat baru yang harus diperoleh sebelum melalui aplikasi. Melalui SIDOPI, pilot cukup mendaftar untuk mendapatkan lisensi pilot jarak jauh seperti yang dipersyaratkan oleh CASR Part 107 untuk mengoperasikan drone secara komersial.

Di sektor utilitas dan energi seperti PLN dan anak perusahaannya juga telah memiliki beberapa pengalaman dalam menerapkan drone untuk bisnis,. Ini akan terus terjadi di tahun-tahun, khususnya untuk survei & inspeksi saluran listrik, integritas aset pembangkit listrik & fasilitas hingga perencanaan rute transmisi.

Industri petrokimia menjadi industri terbaru yang mengadopsi drone sebagai salah satu alat industri yang akan digunakan. Aplikasinya meliputi pemeriksaan tangka, inspeksi struktur vertical, inspeksi kebocoran & polusi gas.

Terakhir di sektor logistik, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan sudah menginisiasi kajian tentang pemanfaatan drone untuk keperluan logistik di wilayah Indonesia bagian timur. Terutama yang rawan bencana dan memiliki keterbatasan akses. Ini akan berlanjut dengan banyak studi & uji coba untuk memperkuat konsep.

Managing Director Terra Drone Indonesia, Michael Wishnu Wardana mengungkapkan, drone akan mengambil lebih banyak peran. “Transformasi, serta kolaborasi menjadi kunci pergerakan bisnis drone untuk dapat bertahan menghadapi tantangan,” ujar Terra. (eko)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER